Foto Rektor dan Dekan FKIP bersama istri dan anak almarhum Syaiful Rizal (Dokumentasi: Humas UM Surabaya)
Setelah berjuang di bangku kuliah dan menyelesaikan skripsi dengan baik, wisuda adalah momentum yang dinantikan. Namun, itu tidak dirasakan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Syaiful Rizal. Di momen wisudanya yang berlangsung 21 November 2021 Rizal telah berpulang pada 1 Agustus 2021. Syaiful meninggal karena ada pendarahan di otaknya.
Melalui wawancara singkat dengan Alfi, istri almarhum Syaiful Rizal meninggal tepat setelah 9 hari sidang skripsi dan dinyatakan lulus. Laki-laki kelahiran Surabaya 3 Februari 1990 itu menikah dengan Alfi dan dikaruniai seorang putra bernama Desta. Desta dan ibunya mewakili ayahnya menerima ijazah dan sertifikat penghargaan dari kampus. Penghargaan dari universitas atas kegigihan Saiful saat menyelesaikan studinya.
“Saya tahu suami saya orang yang kuat dan tidak mudah menyerah, perjuangannya menyelesaikan skripsi bukan hal yang mudah. Ada banyak lika-liku yang dia hadapi, tapi dia merasa harus segera selesai. Karena ia merasa ini adalah tanggung jawabnya,”ujarnya.
Alfi yang merupakan istri almarhum berharap agar ia selalu diberikan kelapangan hati di setiap perjalanan.
“Hadirnya Desta adalah kekuatan bagi saya. Sampai saat ini, saya bersyukur masih banyak orang baik di sekeliling yang selalu support. Ada kalanya saya sedih,tapi itu juga tidak boleh berlarut-larut. Saya yakinkan dalam diri saya bahwa setiap kejadian yang terjadi, semoga ada hikmah dan kebaikan yang bisa saya ambil,” ujarnya dengan suara haru.
Sementara itu, Sukadiono Rektor UM Surabaya secara langsung menyerahkan sertifikat penghargaan dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh almarhum Syaiful Rizal.
"Saiful adalah contoh perjuangan yang sebenarnya. Di tengah sakit yang diderita, dia tetap berusaha menyelesaikan studinya. Saiful adalah teladan bagi kita semua," ungkap Sukadiono disela acara Wisuda ke 47.
(0) Komentar