Relawan Dokter Muda UM Surabaya saat melakukan pengobatan kepada korban gempa (Humas)
Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menerjunkan relawan dokter muda untuk membantu pemulihan masalah kesehatan pasca gempa Cianjur 2022.
Safira Nur Ramadhani, salah satu dokter muda menjelaskan, relawan dokter muda tersebar merata di lima lokasi yang berbeda untuk menangani masalah medis yang dialami pengungsi.
Para relawan dibagi menjadi beberapa titik lokasi antara lain : Ciherang atas, Ciherang bawah, Sukamulya, Cariu, dan Cieundeur.
“Kami menangani masalah kesehatan para pengungsi didampingi oleh tim dari RS Muhammadiyah yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan” ujar Safira.
Safira menyebut berbagai masalah kesehatan dialami oleh pengungsi bencana, penyakit yang muncul adalah Infeksi Saluran Nafas Atas (ISPA) dan penyakit kronis hipertensi.
Sementara itu, Maya Rafida yang juga merupakan relawan dokter muda menjelaskan, banyak penyakit yang dialami korban bencana, terutama penyakit menular.
Ia menyebut para pengungsi mengalami berbagai masalah kesehatan, namun yang paling sering ditemui adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
“Dari data yang kami kumpulkan, sebanyak 50% penyakit yang kami temui adalah ISPA. Data ini akan menjadi bekal untuk kami melakukan follow up pengobatan dan juga pencegahan. Untuk penyakit tidak menular yang paling sering kami temui adalah hipertensi sebesar 19% dari total penyakit,”imbuh Maya.
Dalam penanganan masalah kesehatan, relawan dokter muda juga fokus upaya pencegahan sehingga angka kesakitan bisa diturunkan.
“Kami melakukan analisis dari pola hidup pengungsi, kemudian kami luncurkan program penyuluhan. Fokus kami saat ini adalah pencegahan penyakit menular dengan pola hidup bersih dan sehat, hingga secara spesifik pencegahan penularan ISPA,”imbuhnya lagi.
Terakhir ia mengungkapkan bahwa Muhammadiyah akan selalu berperan dalam penanggulangan bencana melalui MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) dalam bidang kesehatan.
(0) Komentar