pembacaan puisi Taufiq Ismail dan Zawawi Imron pada parade puisi di UM Surabaya (Dok/Foto/Humas)
Taufiq Ismail dan Zawawi Imron dua penyair yang menggelorakan puisi ke Indonesiaan dan visi Indonesia bebas korupsi agar bangsa dan negara ini terbebas dari korupsi selain itu juga menyampaikan tentang pemuda yang harus cinta terhadap tanah air supaya semua pemuda mencintai tanah air. Pada parade puisi yang di gelar di Auditorium At Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah Surabaya
Dalam parade puisi yang bertema “Islam Berkemajuan dan Visi Indonesia Bebas Korupsi’’ Rektor UM Surabaya menyampaikan pesan kepada para mahasiswa mengenai kritik bisa disampaiakan dengan bahasa, kata bahkan syair yang indah, karena menurutnya cara itu lebih elegan daripada dengan Bahasa yang arogan
‘’Mengenai mengkritisi itu tidak harus dengan bahasa-bahasa yang arogan atau kasar, tetapi mengkritisi juga bisa disampaikan dengan bahasa yang indah, santun, elegan yang itu bislebih mengena dan merasuk dalam hati’’ jelas Suko usai parade pembeacaan puisi taufiq ismail dan zawawi imron di UM Surabaya, Selasa (30/5/2023)
Pada kesempatan yang sama, Zawawi Imron mengajak kepada para generasi muda khusunya para mahasiswa untuk mencintai tanah air, taat kepada tuhan, menghormati orang tua hingga guru. Kata beliau, cara itu akan mampu meminimalisir akan terjadinya tindak pidana korupsi.
“Karena orang yang bisa menghormati orang tua, tanah air, guru dan segala nasehatnya Insya Allah akan selalu diingat. Dan saya tidak punya fatwa yang lain, saya hanya menyegarkan apa yang pernah diajarkan oleh para dosen di sini,” ujarnya
Selain itu Taufiq Ismail juga menyebut, bahwa masih ada beberapa elemen di masyarakat yang sebenarnya sudah dua kali melakukan perebutan kekuasaan namun tidak berhasil. Maka demikian, masih ada bagian dari mereka yang terus berusaha untuk membalas dendam.
“Maka dari itu, kita umat muslim harus waspada dan sabar menghadapi mereka dan kemudian mengajak mereka untuk insaf dan kemudian memajukan Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai kekuatan kolektif untuk maju,” pungkasnya
(0) Komentar