Foto MATANA UM Surabaya saat pendirian tenda darurat (Dok: Humas LPPM)
Pendidikan menjadi salah satu sektor yang terdampak akibat awan panas dan guguran erupsi Gunung Semeru yang melanda Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur pada 4 Desember 2021 yang mengakibatkan satu sekolah rusak berat, lima rusak ringan dan 19 terdampak debu.
Mahasiswa Tanggap Bencana (MATANA) UM Surabaya gelombang 2 yang diberangkatkan Selasa 4/1/2022 sebagai relawan kebencanaan memulai aksinya dengan mendirikan tenda darurat yang digagas oleh Kemendikbudristek dalam memastikan layanan pendidikan tetap berjalan.
Kepala LPPM UM Surabaya Dede Nasrullah mengatakan bahwa mahasiswa yang diberangkatkan ke lokasi bencana hari ini adalah gelombang 2 dengan estimasi waktu 14 hari dari tanggal 4-17 Januari.
“Matana UM Surabaya yang berangkat hari ini sudah mulai melakukan aksinya dengan membantu mendirikan tenda sekolah darurat yang digagas Kemendikbudristek untuk dijadikan ruang kelas yang nyaman bagi siswa. Hal ini sebagai bentuk penanggulangan untuk memastikan layanan di satuan pendidikan terdampak erupsi tetap berjalan dengan baik meski kondisi darurat,”terang Dede.
Dede juga menambahkan relawan MATANA yang diberangkatkan akan terus komitmen dalam mendukung dan membantu program-program yang digagas pemerintah.
“Tim MATANA UM Surabaya dibagi menjadi beberapa klaster, jadi tidak semua terfokus pada pendirian tenda. Sebagian ada yang fokus pada kesehatan penyintas, pendampingan pendidikan anak, membantu dapur umum hingga pembagian logistik. Harapan universitas hadirnya MATANA UM Surabaya akan sangat membantu program yang digagas pemerintah ataupun masyarakat yang terdampak,”imbuh Dede.
Sementara itu Prasista mahasiswa Fakultas Hukum yang tergabung dalam MATANA yang diberangkatkan pada gelombang 2 menyampaikan rasa senangnya bisa terlibat langsung dalam aksi kemanusiaan di Lumajang Jawa Timur.
“Menjadi bagian dari MATANA adalah pembelajaran yang sesungguhnya bagi saya. Bersyukur saya bisa lolos seleksi untuk kegiatan yang mengasah ilmu sekaligus kemanusiaan. Tidak hanya melatih simpati namun juga empati yang sangat besar,”tutur Prasista.
(0) Komentar