Merespon Pengendalian Rokok, Pakar UM Surabaya : Tembakau Bisa Cegah Penyakit Demam Berdarah

  • Beranda -
  • Berita -
  • Merespon Pengendalian Rokok, Pakar UM Surabaya : Tembakau Bisa Cegah Penyakit Demam Berdarah
Gambar Berita Merespon Pengendalian Rokok, Pakar UM Surabaya : Tembakau Bisa Cegah Penyakit Demam Berdarah
  • 27 Nov
  • 2021

oto Vella Rohmayani dalam virtual talkshow MTCN (Dokumentasi: Humas UM Surabaya)

Merespon Pengendalian Rokok, Pakar UM Surabaya : Tembakau Bisa Cegah Penyakit Demam Berdarah

Memperingati hari kesehatan nasional tahun ini, Muhammadiyah Tobacco Control Network (MTCN) menyelenggarakan acara Virtual Talkshow (27/11/2021) dengan tema “Gerakan Muhammadiyah dalam Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Generasi Bangsa”. 

Acara yang dihadiri oleh Agus Suprapto (Deputi III bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Kependudukan) Kemenko PMK ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif dalam mengendalikan tembakau. Serta mendorong pemerintah agar terus melakukan regulasi dan upaya-upaya pengendalian tembakau. Salah satu hal yang menarik perhatian adalah wacana untuk mengolah tembakau menjadi komoditas lain selain rokok. 

Vella Rohmayani, dosen dan peneliti yang menjadi salah satu pembicara talkshow menjelaskan pentingnya mengolah tembakau menjadi komoditas lain yang lebih bermanfaat, salah satunya adalah mengolahnya menjadi larvasida. 

“Tembakau merupakan tanaman dengan efektifitas larvasida yang tinggi. Karena penggunaan dosis rendah dari ekstrak tembakau sudah dapat menyebabkan kematian pada larva nyamuk Aedes sp. yg merupakan vektor penular penyakit Demam Berdarah (DBD), selain itu larvasida tembakau ternyata juga efektif menyebabkan kematian pada larva Anopheles sp. dan Culex sp.” imbuh Vella pakar parasitologi. 

Ditambahkan juga oleh Vella bahwa data prevalensi atau kasus DBD di Jawa saat ini masih sangat tinggi. Sedangkan pengendaliannya masih menggunakan larvasida sintesis, yang ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia, lingkungan, serta dapat menyebabkan terjadinya resistensi.

Oleh sebab menggunakan larvasida alami dari ekstrak tembakau akan jauh lebih aman dan lebih ramah lingkungan, serta sangat efektif membunuh larva nyamuk. Hal tersebut diharapkan dapat membantu menanggulangi penularan penyakit DBD, khususnya di provinsi Jawa.

"Larvasida dari tembakau terbukti bisa menjadi penganti larvasida sintesis atau abate. Hal tersebut membuktikan bahwa tembakau bisa dimanfaatkan untuk sesuatu hal yang lebih bermafaat. Bukan hanya untuk rokok" ujar Vella yang sekarang menjabat sebagai pengurus Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) UM Surabaya.