Kuatkan Konsep Perkaderan, Dua Dosen UM Surabaya Ikuti Baitul Arqam dan Pelatihan Instruktur

  • Beranda -
  • Berita -
  • Kuatkan Konsep Perkaderan, Dua Dosen UM Surabaya Ikuti Baitul Arqam dan Pelatihan Instruktur
Gambar Berita Kuatkan Konsep Perkaderan, Dua Dosen UM Surabaya Ikuti Baitul Arqam dan Pelatihan Instruktur
  • 03 Feb
  • 2022

Foto Dosen UM Surabaya dalam kegiatan Baitul Arqam dan Pelatihan Instruktur

Kuatkan Konsep Perkaderan, Dua Dosen UM Surabaya Ikuti Baitul Arqam dan Pelatihan Instruktur

Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) delegasikan dua dosen AIK (Al-Islam Kemuhammadiyahan yang memenuhi kualifikasi dalam acara Baitul Arqam dan Pelatihan Instruktur (BA-PI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) yang diadakan oleh Majelis Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menggandeng Majelis Pembinaan Kader (MPK) PP Muhammadiyah.

Acara diselenggarakan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DIY Kalasan, Karang Nongko, Tirtomartani, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta diikuti sekitar 25 PTMA. Adapun dua dosen AIK yang ditugaskan mengikuti BA-PI 2022 adalah Arin Setiyowati selaku ketua Lembaga Pengkajian Al-islam Kemuhammadiyah UM Surabaya, dan Gadhung Fajar Panjalu yang merupakan Wakil Dekan I Fakultas Agama Islam UM Surabaya. Keduanya mengikuti agenda secara penuh waktu sejak 22-26 Januari 2022.

Mengingat bahwa persoalan makro terkait perkaderan di PTMA menunjukkan fenomena diantaranya terkait dengan perkaderan belum menjadi bagian dari kesadaran pimpinan persyarikatan, perkaderan belum menjadi bagian dari budaya organisasi di Muhammadiyah, pengelolaan pendidikan masih sebatas sebagai lembaga persekolahan, perkaderan dianggap berjarak dengan pendidikan, komitmen pimpinan, serta dosen yang kurang untuk menerapkan kebijakan yang sistemik mengenai perkaderan di lembaga pendidikan.

Sehingga, Baitul Arqam dan Pelatihan Instruktur (BA-PI) ini merupakan bagian dari solusi alternatif atas pelaksanaan pelatihan instruktur sebelumnya dalam menjawab kebutuhan minimnya instruktur di lingkungan PTM dalam melaksanakan agenda perkaderan di AUM Pendidikan Tinggi. Agenda yang dilaksanakan pertama kali secara luring memanfaatkan waktu untuk mengorganisis waktu untuk mem-Baitul Arqam-kan dulu peserta sebelum dilatih untuk menjadi instruktur perkaderan. Sehingga diharapkan mereka sudah tuntas dengan urusan idiologi melalui bekal materi-materi di Baitul Arqam.

“Bersyukur sekali bisa mengikuti BA-PI ini yang momentumnya tepat dengan proses penyiapan agenda Baitul Arqam (BA) untuk dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan UM Surabaya. Sehingga menjadi bekal dan sarana melatih kesiapan kami di LPAIK dalam menguatkan detail konsep dan rancangan teknis agenda perkaderan,” papar Arin.

Arin menambahkan hal yang tidak kalah penting dari agenda BA-PI adalah bertemu dengan sesama PTMA yang bergelut AIK di kampusnya masing-masing menjadi sarana diskusi dan mendialogkan pengembangan AIK sebagai ruh dan penciri eksistensi PTMA.

“Kami saling bertukar saran dan pikiran, hingga best practice dari masing-masing penjuru kampus masing memberikan insight baru bagi kami dan tentunya semakin menambah gayeng suasana BA-PI di awal tahun 2022 ini,” pungkas kepala LPAIK UM Surabaya.