Jamaluddin wisudawan UM Surabaya yang berhasil lulus 3,5 tahun (Humas)
Kuliah sambil bekerja rupanya tak selamanya berimbas pada akademik seseorang. Hal tersebut dibuktikan oleh Jamaluudin wisudawan asal Desa Olatrawa Kecamatan Moyohilir Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berhasil membuktikan lulus cepat yakni 3,5 tahun.
Pemuda kelahiran NTB, 1 Juli 2000 tersebut mampu menyeimbangkan belajar dan bekerja di tengah kesibukannya bekerja sebagai koki di salah satu restoran di Surabaya. Jamal begitu panggilannya kuliah di UM Surabaya mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
Bukan tanpa alasan, ketika Jamal memilih menjadi seseorang yang mandiri, hal tersebut lantaran Ayahnya meninggal pada tahun 2018 karena sakit TBC. Setelah Ayahnya meninggal ibunya memutuskan untuk menjadi seorang TKW untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Karena cita-citanya menjadi seorang sarjana tinggi, Jamal memutuskan merantau ke Surabaya bekerja sembari berkuliah.
Jamal menyebut, lulusan Sarjana di desanya masih tergolong minim. Menurutnya hanya 5% anak-anak muda yang bersekolah hingga Sarjana. Kebanyakan dari mereka langsung bekerja di ladang setelah lulus SMP atau SMA.
Bekerja dari Pukul 12 Malam hingga 8 Pagi
Menurut penuturannya, Jamal bekerja dari pukul 12 malam hingga 8 pagi. Setelahnya bekerja, Jamal langsung melanjutkan kuliah hingga pukul 4 sore. Di sisa waktu tersebut ia gunakan untuk istirahat kadang juga mengerjakan tugas.
“Yang terberat kadang saya sering mengantuk saat jam pelajaran kuliah, bahkan di awal-awal kuliah saya sempat dapat nilai C, dan itu jadi peringatan keras untuk diri saya, setelah kejadian tersebut saya berusaha memperbaiki diri dengan cara lebih disiplin,”ujar Jamal Jumat (24/5/23)
Sebagai anak yang mandiri, ia gunakan gajinya untuk membayar kuliah, membayar kos hingga makan. Menurutnya, jika baru kepepet dan tidak cukup ia baru meminta kepada ibunya. Sebagai anak pertama Jamal benar-benar tidak ingin memberatkan ibunya.
Saat ditanya tips agar bisa lulus cepat di tengah kesibukan bekerja, Jamal menjawab bahwa kuncinya adalah disiplin dalam setiap hal. Bahkan di awal-awal kuliah Jamal sempat membuat jadwal, hal itu dilakukan agar ia selalu konsisten dan komitmen terhadap jadwal yang telah dibuat.
“Saya benar-benar mengurangi nongkrong, jika ada waktu lebih pasti saya gunakan untuk istirahat karena kesehatan harus dijaga, apalagi jauh dari keluarga,”imbuh Jamal lagi.
Selanjutnya adalah menjaga nilai. Terutama untuk mata kuliah yang jumlah SKSnya banyak, karena ini sangat berpengaruh terhadap total IPK nantinya. Jadi tipsnya ketika saya mulai kesulitan atau tidak ada yang mengerti saya beranikan diri untuk bertanya kepada dosen atau teman agar lebih paham.
“Tujuan segera memperbaiki nilai adalah supaya ke depan nilai-nilai yang jelek tidak menumpuk dan tentunya akan lebih menyulitkan untuk memperbaiki jika terlanjur menumpuk,”katanya.
Jamal juga mengatakan, mahasiswa yang memilih bekerja agar memikirkan skripsi jauh-jauh hari. Meremehkan skripsi akan sangat berisiko, karena skripsi melibatkan banyak pihak, terutama dosen pembimbing yang kesibukannya tidak bisa diprediksikan.
“Pengalaman saya agar lebih mudah saya mencari judul skripsi yang paling dekat dengan kehidupan saya dan benar-benar saya pahami. Percuma jika judulnya bagus dan wah tapi tidak mendalami dan menguasai tujuan yang akan diteliti, karena itu akan menyulitkan diri sendiri kedepannya,”tegasnya lagi.
Jamal mengaku, ia beberapa kali mengerjakan skripsi di tempat kerja, saat restoran sepi pengunjung, hal tersebut lantaran dosen pembimbing memintanya untuk revisi beberapa hal.
Tips terakhir adalah selalu komitmen dengan tujuan awal. Artinya apa yang menjadi komitmen di awal harus ditepati, meski malas sedang menyerang kita harus kembali pada tujuan awal menyelesaikan perjuangan.
Lulus dan Melanjutkan Studi S2
Jamal mengaku, kini setelah ia lulus ia akan kembali melanjutkan studi S2 di Kota Malang, meski ia sudah mendapatkan tawaran menjadi guru di Sumbawa. Menurutnya setelah lulus nanti ia akan kembali, yakni dengan mengajar dan membuka usaha disana.
“Kalau saat ini masih ingin merantau dan memperbanyak ilmuanya terlebih dahulu,”pungkas dia.
(0) Komentar