Ilustrasi robot pemadam api berkaki tampak samping (Dok: Tim Parikesit)
Kontes Robot Sar Indonesia (KRSI) 2022 kembali digelar, acara tahunan yang cukup bergengsi tersebut diselenggarkan langsung oleh Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Dengan menggagas robot pemadam api berkaki tiga mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Prodi Teknik Elektro Mochammad Angga Syahputra, Julian Eza Efansyah dan Aida Mahmudah berhasil lolos proposal dan mengikuti babak selanjutnya.
KRI 2022 diselengagarkan secara bertahap, mulai dari tahap pengiriman proposal dari calon tim peserta KRI. Tim yang lolos seleksi proposal tahap pertama akan mengikuti seleksi tahap dua. Pada seleksi tahap dua ini tim akan memperlihatkan penampilan robotnya secara daring dengan mengirimkan video penampilan robotnya secara langsung melalui video conferencing. Seleksi tahap dua ini merupakan Kontes Robot Indonesia Tingkat Wilayah untuk menyeleksi tim robot yang akan diundang untuk hadir secara langsung pada Kontes Robot Indonesia 2022 Tingkat Nasional.
Dalam keterangan tertulis, Angga mahasiswa yang lolos dalam KRSRI menjelaskan bahwa Kontes Robot Indonesia (KRI) adalah kegiatan kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional dan dapat diikuti oleh tim mahasiswa pada perguruan tinggi yang tercatat di Kemendikbud dan pangkalan data pendidikan tinggi.
“Kami memberi nama tim adalah Parikesit. Kami menggagas robot pemadam api berkaki yang digunakan oleh jenis hexapod (berkaki 6) menyerupai serangga dengan menerapkan konsep 3 derajat kebebasan dalm setiap kaki,”terang Angga, Senin (23/5/22)
Angga juga menjelaskan robot yang digagas dengan timnya memiliki pengggerak setiap sendi yang akan menggerakkan kaki robot menggunakan 18 motor servo. Rangka atau chassis dibuat berbahan aluminium dengan ketebalan 2-3 mm untuk setiap tingkatan pada badan robot sebagai spacer untuk menopang dengan dimensi panjang 295 mm. Lebar 265mm dan tinggi 200mm.
Lebih lanjut lagi ia menjelaskan robot yang dibuat timnya akan memiliki sepuluh sistem sensor diantaranya arduino mega 2560, servo towerpro MG996R, flame sensor 5 channel, lidar sensor, sensor garis/TCRT5000, sensor ultrasonic SR04, sensor warna TCS3200, relay, waterpump dan terakhir saklar toogle.
“Terimakasih kepada universitas dan dosen pendamping yang selalu support sehingga sampai titik ini, semoga tim kami diberikan kelancaran pada babak kedua selanjutnya dan lolos agar bisa mengikuti kontes robot ini secara langsung, dan syukur jika pulang membawa kemenangan dan mengharumkan nama universitas,”imbuhnya.
Ia menambahkan akan fokus pada persiapan tim, mulai dari arena dan repairing robot secara bertahap. Ia menegaskan timnya akan memaksimalkan dengan sebaik mungkin untuk bisa lolos pada tahap tingkat nasional.
Sementara Itu, Junaidi Fery Efendi Kepala Biro Alumni Kemahasiswaan dan Inovasi (BAKAI) UM Surabaya menyampaikan rasa bangganya atas lolosnya 3 mahasiswa tersebut yang bisa mengikuti kontes pada babak selanjutnya dan berharap bisa mengikiuti kontes langsung di Insitut Teknologi Sepuluh Nopember 29 Juni-3 Juli mendatang.
“Universitas akan terus mendukung mahasiswa yang ikut berkompetisi baik ditingkat regional, nasional maupun internasional. Tentunya hal ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa di perguruan tinggi serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam dunia nyata dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pengembangan bidang teknologi robotika,”pungkasnya.
(0) Komentar