Foto Fasilitator Singapore Polytehnic (SP) saat berdiskusi dengan Kepala Desa Khusnul Khuluq (Humas)
Empat fasilitator Singapore Polytehnic (SP) meninjau lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional Learning Express (LeX) di Kecamatan Paciran Lamongan pada Selasa (6/6/23) yang didampingi oleh tim Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).
Dalam kunjungan tersebut empat fasilitator SP diantaranya: Mr. Lee, Nurul, Janny dan Cyrine turun secara langsung dan bertemu dengan warga sekitar dan pemerintah setempat. Dipilihnya Kabupaten Lamongan Kecamatan Paciran sebagai projek pengabdian masyarakat bukan tanpa alasan, pasalnya kegiatan kolaborasi internasional ini memfokuskan agenda program dalam rangka mendukung Sustainabel Development Goals.
Dari hasil tinjauan lokasi yang dilakukan di Paciran dan Sendang agung tersebut, projek pengabdian ini akan fokus pada tiga hal diantaranya: pertama, bagaimana proses produksi gula aren yang aman dan efisien. Kedua, bagaimana produksi gula aren yang ramah lingkungan. Ketiga, bagaimana meningkatkan keselematan pekerja saat proses produksi batik sekaligus menjaga budaya dan warisan batik tulis.
Kepala Desa Paciran Khusnul Khuluq saat ditemui mengatakan, bahwa ini adalah kali pertama di Paciran ada KKN internasional yang melibatkan mahasiswa luar negeri. Menurutnya, ini menjadi hal positif dalam bersama-sama membangun desa.
“Potensi di Lamongan ini kan sangat luar biasa, khususnya di Paciran mulai dari kuliner, wisata, budaya. Harapannya dengan KKN internasional ini akan semakin memperkenalkan Lamongan Paciran dalam skala global bahkan dunia,”ujar Khuluq
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah desa akan sangat terbuka dan akan memfasilitasi terkait hal-hal apa saja yang dibutuhkan, karena ia sangat berharap adanya KKN internasional ini akan memiliki manfaat dan dampak yang sangat besar bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dede Nasrullah mengatakan bahwa, meski KKN internasional Learning Express dilakukan dua belas hari, ia menyakini kerjasama antara UM Surabaya dan Singapore Polytehnic akan menghasilkan solusi-solusi yang dibutuhkan masyarakat lewat prototype- prototype yang telah dibuat.
“Tentu saya sangat berharap ini akan terus berkelanjutan, sehingga memiliki dampak besar dalam membangun desa,”pungks Dede.
(0) Komentar