Foto Mahasiswa UM Surabaya pencetus inovasi kebab kebul (Humas)
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya UM Surabaya Dzulhamdi Musa (Hukum Keluarga Islam), Amalia Uyun Ayunda (Ilmu Hukum), Azizah Nur Awaliyah (Ilmu Hukum) berhasil didanai dan mendapatkan kesempatan pameran dalam ajang Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang digelar oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada Selasa (22/11/22)
Inovasi yang diciptakan Musa dan timnya adalah produk kebab sehat berbahan jamur kancing.
“Bahan dasar yang kami gunakan adalah jamur kancing yang sudah diolah, sehingga memiliki tekstur dan rasa hampir seperti daging sapi. Jamur kancing sendiri memiliki kandungan dan manfaat untuk kesehatan diantaranya menurunkan risiko kanker, mengendalikan kadar gula, memelihara kesehatan jantung, menjaga kesehatan usus, mengatasi radikal bebas dan memperkuat tulang,”katanya saat diwawancara.
Musa selaku founder menjelaskan awalnya ia membuat kebab karena ketertarikan dalam berwirausaha, ditambah kondisi pandemi tahun 2021 yang menyebabkan dirinya terpacu membuat inovasi usaha yang bisa menghasilkan benefit sehingga bisa membantu perekonomian orang tua.
“Tujuan yang lain adalah meningkatkan kesejahteraan para petani jamur kancing dengan pengolahan jamur kancing yang awalnya mentah menjadi bahan baku kebab sehingga menjadikan sebuah makanan vegetarian yang memiliki cita rasa tinggi,”imbuhnya lagi.
Selanjutnya, ia menegaskan tujuan yang lain ingin mensejahterakan masyarakat di Bratang Wetan dengan membuka lapangan pekerjaan.
Musa juga mengutarakan bahwa persiapan dalam pameran ia persiapkan secara matang. Selain pameran,Timnya juga melakukan presentasi secara langsung. Ia menjelaskan kebab buatan timnya memiliki keunggulan dibandingkan produk lainnya.
“Jamur kancing yang sudah diolah menjadi daging analog nabati. Daging analog nabati sendiri, adalah istilah untuk olahan bahan makanan dari tumbuhan, jamur kancing memiliki cita rasa ciri khas hampir seperti daging sapi,”imbuhnya.
Musa yang merupakan founder kebab kebul menegaskan, meskipun kandungan kebab yang dibuatnya tidak ada unsur daging sama sekali, namun di setiap 96 gramnya terkandung kalori 1, karbohidrat 3 gram, serat 1 gram, protein 3 gram, lemak 0 gram, vitamin D 33%, selenium 16%, fosfor 12% dan folat (vitamin B9) 4%.
Ia menyebut trend makanan sehat dan makanan untuk pola diet, menjadi suatu trend positif yang berkembang dikalangan masyarakat dan semakin lama peminantnya semakin bertambah.
“Untuk itu, kami hadir untuk menyajikan suatu produk makanan sehat yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat luas,”tegasnya lagi.
Tak hanya selesai dalam pameran, produk kebab yang diberi nama kebab kebul buatan mahasiswa UM Surabaya ini sudah bisa dinikmati di berbagai platform belanja seperti Grabfood dan Shopeefood, bahkan sudah menerima pesanan dari luar kota.
Sementara itu Junaidi Fery Efendi Kepala Biro Kemahasiswaan dan Inovasi (BAKAI) mengapresiasi capaian yang telah diraih mahasiswa ini.
“Alhamdulillah ini tahun kedua UM Surabaya lolos dalam ajang KBMI, semoga tahun depan lebih banyak lagi mahasiswa yang menerima pendanaan, semoga penelitian seperti ini mampu menjadi inspirasi untuk mahasiswa lain untuk berprestasi", pungkasnya.
(0) Komentar