Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Pelantikan Rektor UM Surabaya 2024-2028

  • Home -
  • News -
  • Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Pelantikan Rektor UM Surabaya 2024-2028
Gambar Berita Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Pelantikan Rektor UM Surabaya 2024-2028
  • 10 Dec
  • 2024

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menghadiri pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya periode 2024-2028 (Humas)

Pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Pelantikan Rektor UM Surabaya 2024-2028

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menghadiri pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya periode 2024-2028, Mundakir,  pada Senin (9/12).
Mundakir dikukuhkan sebagai Rektor UM Surabaya sesuai dengan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 591/KEP/I.0/D/2024, Mundakir menjabat rektor baru menggantikan Sukadiono, yang telah menjabat tiga periode (2012-2024).


Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam amanatnya menyampaikan selamat kepada Rektor Baru dalam menunaikan amanah. Tugas ini memang berat, tapi bisa ditunaikan dengan baik ke depannya.


Ucapan terima kasih juga disampaikan Haedar untuk Rektor UMSurabaya yang sebelumnya. Khususnya dr. Sukadiono yang berhasil membawa UM Surabaya berada di posisi sekarang ini dengan akreditasi Institusi Unggul.


Selain itu, prestasi juga dapat dilihat dari pembangunan fisik yang megah di tengah Kota Surabaya. 


“Ini tidak mudah karena hasil dari perjuangan yang berat karena dukungan civitas akademika yang mendukungnya,” katanya.


Haedar juga mengapresiasi capaian akademik UMSurabaya, diantaranya dengan dibukanya Fakultas Kedokteran Gigi, dan tentu saja yang terbaru yaitu akreditasi Institusi Unggul yang diterima oleh UMSurabaya sebelum acara Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah.


“Selamat atas segala perjuangan dr. Sukadiono untuk segala capaian,” ungkap Haedar.
Melanjutkan kepemimpinan, katanya, harus disertai dengan semangat transformasi untuk perubahan yang cepat dan dinamis. Transformasi tetap dilakukan meski dengan keterbatasan, selain itu juga penting untuk mengkapitalisasi semua potensi yang dimiliki oleh kampus.


Haedar menekankan supaya kemajuan dan keberhasilan jangan menjadikan civitas akademika merasa aman dan nyaman. Kondisi ini oleh Haedar jangan dibiarkan berlarut-larut, sebab akan menyebabkan stagnansi.


“Oleh karena itu bikin semua ‘tidak bisa tidur’, bikin semua tidak nyaman. Ajak mereka untuk maju berkembang secara dinamis,” pesan Haedar.


Saat ini, landskap persaingan yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) berbeda. Oleh karena itu perlu adanya dinamisasi atau agenda perubahan gerakan yang akseleratif untuk bersaing di percaturan dunia sekarang.


Landskap tantangan itu juga dialami Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, maka jangan merasa senang terus berada di zona nyaman.


Sementara untuk mendinamisasi Institusi pelayanan yang dimiliki oleh Muhammadiyah, Haedar, berpesan supaya tidak boleh hanya berorientasi pada kelompok miskin dan lemah, tapi juga perlu memikirkan pelayanan kelas atas.


“Bagi Muhammadiyah berpihak kepada mustadhafin itu mutlak. Tapi jangan sampai state of mind 
kita menjadi anti kelompok-kelompok kelas atas,” katanya.


Termasuk juga kepada ‘Aisyiyah sebagai organisasi pelopor pendidikan untuk anak-anak – TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) juga tidak boleh merasa puas. Harus memiliki pandangan jauh ke depan, memprediksi perubahan-perubahan supaya senantiasa menjadi yang terbaik.


Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, dr. Sukadiono menyampaikan kepada Rektor Baru UMSurabaya untuk menjaga 4K, yaitu keikhlasan, kualitas, kondusifitas, dan kesejahteraan dosen dan karyawan.


“Kepada seluruh civitas akademika UM Surabaya supaya disupport betul Pak Mundakir, yang diamati menjadi rektor,” harapnya.


Mundakir menyampaikan terima kasih atas kepercayaan berbagai pihak, di antaranya PP Muhammadiyah, Majelisdiktilitbang PP Muhammadiyah, PWM Jawa Timur, dan civitas akademika UM Surabaya.


“Ini adalah amanah dan tanggung jawab yang besar yang harus saya tunaikan secara sungguh-sungguh,” ujar Mundakir.


Selain itu, Mundakir juga berkomitmen untuk memperkuat sinergi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat demi mencapai kemajuan bersama. “Pengembangan UM Surabaya ke depan butuh soliditas dari semua pihak bersama mengemabanagkan UM Surabaya.


Mundakir juga memastikan akan melanjutkan visi UM Surabaya sebagai kampus unggul yang berkontribusi bagi masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sebab saat ini UMSurabaya baru saja meraih akreditasi Institusi Unggul oleh BAN-PT.


Mundakir dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam dunia pendidikan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai wakil rektor IV Bidang Kerjasama, Al Islam Kemuhammadiyahan dan Digitalisasi dan aktif dalam berbagai program inovasi kampus.


Mundakir dilantik secara langsung oleh Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Khudzaifah Dimyati, dan disaksikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto serta Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, dr. Sukadiono.


Selain Haedar Nashir dan Agung Danarto, turut hadir Ketua PP Muhammadiyah Syafiq A. Mughni, Kiai Saad Ibrahim, dan juga Sekretaris Umum PP Pemuda Muhammadiyah Najih Prasetyo dan Bendahara Umum Machendra Setya Atmaja.