Foto Pembukaan Baitul Arqom UM Surabaya
Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) melalui Lembaga Pengkajian Al Islam dan Kemuhammadiyah (LPAIK) mengadakan Baitul Arqam (BA) di Hotel Gunawangsa Manyar pada 29-30 Juni 2024. Agenda BA ini merupakan agenda wajib yang harus diikuti oleh seluruh civitas akademika UM Surabaya baik dosen maupun tenaga kependidikan.
Dalam konteks perkaderan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah keberadaan Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM) menjadi penting untuk ditempatkan sebagai “payung perkaderan” di lingkungan Persyarikatan. Hal ini bukan saja karena SPM ditanfidzkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah tetapi juga agar perkaderan menjadi budaya organisasi di seluruh lini dan struktur persyarikatan.
Mundakir Wakil Rektor IV (UM Surabaya) dalam sambutanya menyampaikan Proses kaderisasi yang dilakukan di UM Surabaya untuk dosen dan Tendik melalui Baitul Arqam merupakan suatu konsep pendekatan pembelajaran agama yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor, sehingga dapat menghasilkan dosen dan tenaga kependidikan yang mampu mengembangkan pengetahuan, sikap serta akhlaq sesuai al-Qur’an & Sunnah
Sementara itu, Arin Setiyowati Kepala LPAIK UM Surabaya menjelaskan tentang urgensi dari pelaksanaan Baitul Arqam (BA) ini adalah implementasi dari posisi PTMA sebagai sarana perkaderan untuk mengukuhkan ideologi dan komitmen berkhidmat di AUM dan persyarikatan.
“Pada Baitul Arqom kali ini kami mengambil tema penguatan Ideologi Muhammadiyah dan Peneguhan Karakter Civitas Akademika Menuju PTMA Unggul, tentu harapannya ini menjadi penguatan karakter bagi seluruh civitas,”ujar Arin.
Menurut Arin, dalam pelaksanaannya Baitul Arqm harus Built in dan dirancang secara by-design dan holistik dalam proses menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Arin menyebut, perkaderan menjadi bagian dari budaya organisasi dan menjadi bagian dari komitmen pimpinan, dosen/guru untuk diterapkannya kebijakan yang sistemik tentang perkaderan di PTM.
“Semoga melalui acara ini mampu menambah pemahaman dan ideologi Muhammadiyah bagi seluruh dosen dan tenaga kependidikan sehingga menyulut rasa khidmad dalam berproses di UM Surabaya,”pungkas Arin.
Berikut nama-nama yang menjadi instruktur Baitul Arqom yang digelar LPAIK UM Surabaya
(0) Comments