Syarifuddin Dosen Pendidikan Matematika UM Surabaya (Humas)
Siapa bilang anak Panti Asuhan tidak memiliki masa depan yang sukses. Hal tersebut dibuktikan Syarifuddin, laki-laki asal Pamekasan Madura berhasil menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya). Syarif berhasil mengenyam pendidikan sarjana hingga Pascasarjana dengan jalur beasiswa.
Syarif merupakan anak dari pasangan Usman dan Sifah, ibunya mengeyam pendidikan hingga SD, sementara Usman bapaknya mengenyam sekolah hingga SLTP atau SMP. Sejak duduk di bangku kelas 5 SD Syarif tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Pamekasan, hal tersebut lantaran faktor ekonomi keluarga. Selama 9 tahun Syarif tinggal di panti, disitulah ia belajar banyak hal, bagi Syarif, panti asuhan menjadi jembatan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan. Di panti tersebut, Syarif menaruh tekad dan semangat belajar yang kuat, ia aktif di organisasi sekolah hingga langganan menjadi juara kelas.
Saat SMP, Syarif sering ditunjuk untuk mewakili Olimpiade matematika dan IPA se-Kabupaten Pamekasan. Syarif juga terpilih menjadi ketua umum OSIS. Kala itu, salah satu gagasannya yang paling berbeda adalah dakwah on the road. Program ini merupakan program dakwah untuk mengajak dan membimbing anak-anak jalanan yang putus sekolah agar tetap semangat dalam belajar dan mengenyam pendidikan.
Syarif melanjutkan sekolah di SMK Negeri 3 Pamekasan, salah satu sekolah favorit di Kabupaten Pamekasan, syarif mengambil jurusan Teknik Informatika dan masuk kelas unggulan. Di sekolah tersebut Syarif terpilih menjadi Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Pamekasan. Ia juga aktif di ekstrakulikuler robotika. Usai lulus dari SMK Syarif tidak langsung melanjutjkan studi ke perguruan tinggi. Selama satu tahun Syarif mengabdi di Panti Asuhan.
Bagi Syarif, pendidikan hingga perguruan tinggi menjadi sesuatu hal yang sangat sulit digapai di desanya. Menurutnya kala itu, kesadaran pendidikan masih rendah, sehingga kebanyakan anak-anak yang lulus dari SMP dan SMA lebih memilih menjadi TKI ke Malasya dan Arab Saudi. Menurutnya, meski bapak dan ibunya tidak ada yang berpendidikan hingga Sarjana, orang tuanya terus mendorong agar anaknya bisa bersekolah.
“Alhamdulillah saya bisa menjadi sarjana pertama di keluarga, bahkan bisa menyelesaikan pendidikan hingga magister dengan beasiswa. Saya bersyukur adik-adik saya juga bisa menyusul kuliah hingga sarjana,”ujar Syarif Selasa (10/9/24)
Pada tahun 2014 Syarif diterima di UM Surabaya Prodi Pendidikan Matematika dengan bantuan beasiswa bidikmisi dari pemerintah yang dibebaskan biaya pendidikan secara penuh, usai lulus dari UM Surabaya Syarif diterima di Universitas Pendidikan Indonesia dengan jalur beasiswa unggulan Kemendikbud.
Jadi Dosen Produktif dan Lolos Hibah Nasional
Tak hanya menjadi dosen biasa-biasa saja, meski masih menjadi dosen baru di UM Surabaya, Syarif aktif di berbagai riset penelitian dan pengabdian. Mulai riset yang didanai universitas hingga riset yang didanai pemerintah. Menjadi dosen di perguruan tinggi benar-benar merubah paradigma orang-orang di sekitarnya. Ia menjadi contoh bagi anak-anak di Panti Asuhan yang menginspirasi, sehingga anak-anak memiliki semangat yang tinggi untuk menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Pada banyak kesempatan di setiap tahunnya, Syarif memang sering diminta mengisi motivasi kepada anak-anak Panti Asuhan. Ia ingin pendidikan tidak selesai pada dirinya, tapi juga menular pada anak-anak panti lainnya. Ia ingin mengubah stereotype banyak orang, bahwa anak-anak panti juga bisa memiliki masa depan yang sukses selama ia tekun dan bersungguh-sungguh.
Baru-baru ini Syarif juga berhasil mengantarkan mahasiswanya hingga lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau PIMNAS, ia berhasil menjadi dosen yang mendampingi di ajang bergengsi tersebut. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan dan didanai diantaranya;
1. Analisis kemampuan berpikir matematis siswa Tunagranhita MI Muhammadiyah 27 Surabaya (Penelitian 2022)
2. Pendampingan terhadap K3S SD/MI Muhammadiyah Kota Surabaya dalam Membangun Kesadaran Stop Bullying dengan Pendekatan Freudian Defense Mechanism (Pengabdian, 2023)
3. Pendampingan Mitigasi Bencana Alam Berbasis Media Maket Boneka Tanggap Bencana (Matagana) di TK Surabaya (BIMA Kemendikbudristek)
4. Number Box Multysensory sebagai Media Pembelajaran Matematika Siswa Tunagrahita di SLB Surabaya (BIMA Kemendikbudristek)
Pada tahun 2024 Syarif juga lolos Hibah Inovasi Pembelajaran dan Teknologi Bantu Mahasiswa Disabilitas yang didanai Kemendikbudristek dengan judul Smart Cane for Tunanetra Inovasi Tongkat Pintar dengan Sensor Roda Otomatis Untuk Mahasiswa Tunanetra Berbasis Smartphone)
(0) Comments