Shutterstock
Wajah kucing yang menggemaskan kadang membuat pemeliharanya begitu jatuh cinta, bahkan beberapa diantara mereka tidak segan untuk mencium kucing peliharaanya. Lantas apakah mencium kucing peliharaan berbahaya?
Nur Hidayatullah Ramadhon Dosen Pendidikan Biologi UM Surabaya mengatakan, mencium kucing memiliki berbagai risiko. Salah satu risiko yang timbul adalah penularan penyakit. Dayat menegaskan, kucing dapat membawa berbagai mikroorganisme yang dapat ditularkan ke manusia melalui air liur atau bulunya.
Misalnya, toxoplasmosis, sebuah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, dapat ditularkan melalui kontak dengan kucing yang terinfeksi. Tak hanya itu, penyakit kulit seperti ringworm juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan kucing atau lingkungan mereka.
“Selain risiko penyakit, ciuman pada kucing juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Bulu kucing atau protein dalam air liurnya dapat menyebabkan gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau bersin-bersin pada orang yang sensitif terhadap alergen tersebut,”ujar Dayat.
Menurutnya, dalam menghadapi risiko ini, penting bagi pemilik kucing untuk memperhatikan kebersihan dan kesehatan kucing mereka. Pemeriksaan rutin ke dokter hewan, pembersihan lingkungan yang baik, dan memastikan kucing mendapatkan makanan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit. Selain itu, mengurangi frekuensi berciuman pada kucing dan memperhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan pada hewan peliharaan juga penting untuk mencegah terbentuknya kebiasaan buruk.
Meskipun memberikan kasih sayang pada kucing peliharaan melalui ciuman adalah tindakan yang penuh kebaikan, penting untuk tetap waspada terhadap risikonya.
“Dengan memperhatikan kebersihan, kesehatan kucing, dan kesehatan diri sendiri, kita dapat menjaga hubungan yang harmonis dan sehat dengan hewan peliharaan kita tercinta,”pungkas Dayat.
(0) Comments