Shutterstock
Rokok adalah produk tembakau yang dibakar dan dihisap oleh perokok, saat ini marak perilaku merokok utamanya pada anak remaja. Kebiasaan merokok telah menjadi perhatian kesehatan global karena memiliki dampak negatif jangka panjang terhadap kesehatan individu dan masyarakat secara luas.
Rokok mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang memiliki dampak serius pada kesehatan manusia. Zat berbahaya yang terkandung dalam rokok yang pertama nikotin. Nikotin adalah zat adiktif yang bisa membuat perokok menjadi kecanduan.
“Efek dari zat ini menyebabkan peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, dan efek psikologis seperti relaksasi dan perasaan euforia sesaat,”ujar Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Kamis (28/9/23)
Firman menyebut Tar dalam rokok adalah campuran berbagai zat kimia yang terbentuk saat tembakau dibakar. Ini adalah salah satu komponen utama yang menyebabkan masalah kesehatan serius.
“Tar dapat menyebabkan penyumbatan saluran pernapasan, merusak paru-paru, dan meningkatkan risiko kanker paru-paru,”imbuh Firman lagi.
Rokok juga mengandung banyak senyawa kimia yang berbahaya, yang bisa menjadi karsinogen (pemicu kanker), seperti benzopiren, formaldehida, arsenik, dan polonium-210. Paparan berulang terhadap senyawa-senyawa tersebut dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan esofagus.
Firman menegaskan, rokok mengandung karbon monoksida atau gas beracun yang dilepaskan saat tembakau dibakar. Ini mengikat erat pada hemoglobin dalam darah, mengurangi kemampuannya untuk membawa oksigen ke sel-sel tubuh. Akibatnya, perokok sering mengalami kekurangan oksigen, yang dapat merusak organ-organ tubuh.
“Sehingga ketika ibu hamil merokok, nutrisi dari ibu akan menjadi terhambat, demikian juga oksigen yang dibutuhkan janin menjadi terbatas bahkan bisa terhambat secara progresif. Akibatnya janin tidak bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat,”katanya.
Ia mengatakan, ketika janin tidak mendapat asupan gizi dan oksigen yang cukup, bisa berakibat bayi lahir dalam kondisi cacat dan bahkan terjadi kematian. Asap rokok sangat berbahaya, jika janin terpapar asap rokok akibatnya dapat mengganggu perkembangan otak janin dan meningkatkan risiko masalah kognitif dan perilaku yang Panjang.
Perilaku merokok pada ibu hamil saat ini menjadi isu kesehatan global yang penting dan sering menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan reproduksi. Merokok selama kehamilan juga tidak hanya dapat dampak serius pada janin tetapi juga pada kesehatan ibu.
“Penting untuk diingat bahwa setiap tahun, ribuan bayi di seluruh dunia terkena dampak buruk akibat kebiasaan merokok ibu selama kehamilan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi ibu hamil untuk sepenuhnya menghindari rokok dan paparan asap rokok dari siapa saja terutama selama masa kehamilan,”pungkas Firman.
(0) Comments