Kasus DBD Terus Alami Kenaikan, Dosen UM Surabaya Beri Tips Ini untuk Masyarakat

  • Home -
  • Article -
  • Kasus DBD Terus Alami Kenaikan, Dosen UM Surabaya Beri Tips Ini untuk Masyarakat
Gambar Artikel Kasus DBD Terus Alami Kenaikan, Dosen UM Surabaya Beri Tips Ini untuk Masyarakat
  • 10 Jun
  • 2024

Shutterstock

Kasus DBD Terus Alami Kenaikan, Dosen UM Surabaya Beri Tips Ini untuk Masyarakat

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2024. Kenaikan terpantau cukup drastis jika dibandingkan tahun sebelumnya hingga mencapai hampir tiga kali lipat.

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, muntah disertai darah hingga kematian. Hampir setiap tahun DBD dikatagorikan sebagai kejadian yang mengerikan.

Idham Choliq Dosen Keperawatan Komunitas dan Keluarga, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menjelaskan penyakit DBD biasanya akan meningkat saat pergantian musim.

“Saat ini, Indonesia tengah memasuki pergantian musim, maka kewaspadaan kepada penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) perlu ditingkatkan, khususnya bagi anak-anak sebagai kelompok rentan. Di saat curah hujan semakin meningkat akan memunculkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk,”ungkap Idham, Senin (10/6/24)

Idham menjelaskan selama ini sudah ada strategi pencegahan DBD melalui 3M, yaitu menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, drum dan tempat penampungan air lainnya.  Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum juga mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

“Strategi 3M serta upaya lain juga perlu dilakukan seperti menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras, dan upaya lainnya,”imbuh Idham.

Lebih lanjut lagi, Idham memaparkan bahwa di tingkat RW di beberapa wilayah sudah ada Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan nyamuk DBD.

"Jumantik harus mengajak masyarakat untuk rutin membersihkan bak mandi, melakukan gotong royong membersihkan lingkungan setiap minggu atau tiap bulan,”pungkas Idham.