Imbauan Pakar Kesehatan UM Surabaya di Tengah Suhu " Bediding"; Waspada Bapil hingga Infeksi Bakteri

  • Home -
  • Article -
  • Imbauan Pakar Kesehatan UM Surabaya di Tengah Suhu " Bediding"; Waspada Bapil hingga Infeksi Bakteri
Gambar Artikel Imbauan Pakar Kesehatan UM Surabaya di Tengah Suhu
  • 18 Jul
  • 2024

I-Stockphoto

Imbauan Pakar Kesehatan UM Surabaya di Tengah Suhu " Bediding"; Waspada Bapil hingga Infeksi Bakteri

Fenomena suhu dingin atau bediding yang saat ini melanda sebagian wilayah di Indonesia, seperti Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. 

Pakar Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Vella Rohmayani menyebut bahwa fenomena bediding yang kini tengah melanda Indonesia, khususnya di bagian selatan ini dapat mengancam kesehatan. 

Vella yang juga Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan, udara dingin dapat mengakibatkan orang lebih rentan terserang demam, influenza maupun infeksi bakteri dan parasit. 

“Hal tersebut dapat terjadi karena fenomena suhu dingin atau bediding yang melanda saat ini mempengaruhi pola penyebaran virus maupun mikroorganisme,” ujar Vella Kamis (18/7/2024).

Ia mengatakan, suhu dingin sangat sesuai dengan perkembangbiakan virus maupun mikroorganisme. Virus dapat bertahan hidup lebih baik dan menyebar lebih cepat pada suhu lebih rendah dari 37’ hingga 5’ celcius. 

Terjadinya fenomena suhu dingin saat musim kemarau membuat udara lebih kering, yang menjadikan partikel virus maupun mikroorganisme dapat bertahan lebih lama di udara. Sehingga dapat meningkatkan penularan infeksi.

Ia menambahkan, penularan infeksi dapat terjadi lewat kontak langsung maupun tidak langsung. Penularan melalui kontak langsung, jika seseorang tertutar secara langsung dari orang lain yang sudah terinfeksi.

“Sedangkan penularan tidak langsung terjadi melalui perantara benda/objek yang terkontaminasi oleh virusmaupun mikroorganisme tersebut,” imbuhnya lagi. 

Meski demikian, perlu diingat pula bahwa penyebaran virus maupun mikroorganisme bukan hanya dipengaruhi oleh suhu dingin saja. Namun juga dipengaruhi oleh pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Adapun penerapan pola hidup bersih dan sehat bisa dilakukan dengan selalu menjaga imunitas tubuh dengan konsumsi makanan sehat, menggunakan masker, serta mencuci tangan secara teratur.