Dosen UM Surabaya: Terapi Foot Massage Efektif Cegah Komplikasi Luka pada Penderita Diabet

  • Home -
  • Article -
  • Dosen UM Surabaya: Terapi Foot Massage Efektif Cegah Komplikasi Luka pada Penderita Diabet
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya: Terapi Foot Massage Efektif Cegah Komplikasi Luka pada Penderita Diabet
  • 08 Jan
  • 2024

Shutterstock

Dosen UM Surabaya: Terapi Foot Massage Efektif Cegah Komplikasi Luka pada Penderita Diabet

Salah satu komplikasi yang sering dialami oleh penderita diabet adalah mengalami luka pada tungkai, yang sering disebut dengan DFU (Diabetic Foot Ulcer). Diperkirakan hingga sepertiga dari penderita diabetes akan mengalami ulkus kaki diabetes atau DFU.

Firman, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan, DFU pada pasien diabetes diperkirakan sekitar 40% dalam setahun, sampai dengan 60% dalam 3 tahun, dan 65% dalam 5 tahun. Biaya perawatan DFU juga menjadi beban biaya tidak murah, masuk kategori biaya perawatan tinggi yaitu sepertiga dari seluruh biaya diabetes, dihabiskan untuk perawatan kaki diabetik.

Firman menyebut, DFU menjadi ancaman serius bagi penderita diabet, sehingga sangat penting sekali untuk dilakukan pencegahan sidini mungkin agar tidak sampai terjadi komplikasi berupa luka yang juga bisa berakibat amputasi. 

Beberapa litaratur menjelaskan bahwa selain terapi pengobatan juga perlu diberikan terapi koplementer, mengingat efek samping pengobatan dalam jangka waktu lama, bisa menimbulkan masalah kesehatan termasuk kerusakan hati dan ginjal.

Terapi komplementer adalah sebuah terapi tradisional yang bisa memberikan efek terapeutik tehadap masalah kesehatan, tanpa menggunakan obat-obatan, sehingga efek samping yang ditimbulkan kemungkinan sangat kecil, bahkan tidak ada efek samping sama sekali.

“Salah satu terapi komplemeter yang dianjurkan pada pasien diabet adalah terapi kombinasi pijat kaki. Terapi ini sangat penting dan sebaiknya dilakukan oleh tenaga profesional, yang memiliki pengetahuan dan ahli di bidang terapis, seperti perawat yang terlatih dan fisioterapi,”ujar Firman Senin (8/1/24) 

Firman menegaskan, terapi pijat kaki bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, masalah yang sering dialmi pasien DM, ialah kesemutan pada kaki, hal ini disebabkan oleh kadar gula dalam darah tinggi atau disebut hiperglikemi.

Ketika gula darah naik diatas batas normal, akibatnya konsentrasi darah menjadi lebih kental, sehingga bisa menyebabkan aliran darah terhambat. Jika aliran darah terganggu, maka daerah terjauh dari jantung yang sering tidak mendapat aliran darah yang cukup, akibatnya bisa terjadi iskemik bahkan kerusakan jaringan, hingga timbul luka. 

“Itulah mengapa luka pada pasien diabet, sering terjadi pada daerah tungkai. karena itu terapi komplemeter pijat kaki sangat penting dan akan lebih baik bila disertai dengan latihan aktivitas jalan kaki yang cukup, dan gunakan alas kaki supaya kaki tidak lecet,”imbuh Firman lagi.  

Ia menegaskan, terapi pijat kaki atau foot massage, efektif memperbaiki aliran darah dalam tubuh, dengan cara menstimulasi reseptor sensori pada area tungkai. Terapi foot massage menstimulasi hormon endorfin yang memberikan efek nyaman dan relaksasi pada tubuh.

“Pada saat yang sama juga menstimulasi adrenocorticotropine hormone (ACTH), dimana fungsi dari hormon ini, mempengaruhi fungsi kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) dengan cara meningkatkan curah jantung dan meningkatkan tahanan perifer,”pungkasnya.