Dosen UM Surabaya Paparkan Bahaya Mikroplastik jika Dikonsumsi Manusia

  • Home -
  • Article -
  • Dosen UM Surabaya Paparkan Bahaya Mikroplastik jika Dikonsumsi Manusia
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya Paparkan Bahaya Mikroplastik jika Dikonsumsi Manusia
  • 13 Jun
  • 2024

I-Stockphoto

Dosen UM Surabaya Paparkan Bahaya Mikroplastik jika Dikonsumsi Manusia

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keindahan alam yang tidak perlu diragukan lagi, namun  saat ini ada ancaman tak terlihat yang semakin mengkhawatirkan karena cemaran mikroplastik yang semakin masif. Fenomena ini telah menjadi perhatian serius bagi ilmuwan, aktivis lingkungan, dan masyarakat umum, mengingat dampaknya yang merusak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Nur Hidayatullah Romadhon Dosen Pendidikan Biologi UM Surabaya menjelaskan, pencemaran terbesar mikroplastik  berada di perairan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Plymouth, Inggris, menemukan bahwa mikroplastik dapat memengaruhi keseimbangan ekosistem laut dengan mengubah perilaku makanan ikan. 

“Ikan-ikan yang terpapar mikroplastik cenderung makan lebih banyak plastik dari pada makanan alami mereka, yang dapat mengganggu pertumbuhan dan reproduksi serta memengaruhi populasi ikan secara keseluruhan,”ujar Dayat Kamis (13/6/24)

Selain itu, penelitian tersebut menjelaskan jika ikan dimakan oleh manusia, partikel mikroplastik yang terperangkap di dalam tubuh ikan dapat dilepaskan saat ikan  dimasak atau dicerna di dalam tubuh manusia. 

“Partikel-partikel ini dapat merusak saluran pencernaan dan berpotensi menyebabkan gangguan gastrointestinal seperti peradangan atau iritasi. Dalam jangka panjang kandungan Mikroplastik yakni  bisfenol A (BPA) dan ftalat, yang dapat terlarut dalam lemak ikan, akan tertimbun di tubuh manusia dan  dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan seperti gangguan hormonal, gangguan reproduksi, dan kanker,”imbuh Dayat lagi. 

Selain itu, dampak cemaran mikroplastik yang berada di udara berpotensi menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan masalah kardiovaskular 

“Mikroplastik mungkin tidak terlihat oleh mata kita, tetapi dampaknya sangat nyata dan merusak. Indonesia, dengan keindahan alam dan kekayaan ekosistemnya, harus mengambil tindakan tegas untuk mengatasi masalah ini. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang,”katanya. 

Sebagai upaya langkah untuk mengatasi hal ini, dayat Salah mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendukung produk ramah lingkungan, dan berpartisipasi dalam program daur ulang adalah beberapa langkah kecil yang bisa dilakukan.

“Dengan kesadaran dan tindakan bersama, kita bisa membantu menjaga keindahan alam Indonesia dari ancaman mikroplastik yang tak terlihat namun nyata,”pungkasnya.