Wabah Virus PMK Merebak, Ahli Gizi UM Surabaya; Daging Bagian Ini Jangan Dimakan

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Wabah Virus PMK Merebak, Ahli Gizi UM Surabaya; Daging Bagian Ini Jangan Dimakan
Gambar Artikel Wabah Virus PMK Merebak, Ahli Gizi UM Surabaya; Daging Bagian Ini Jangan Dimakan
  • 23 Mei
  • 2022

Ilustrasi gambar peternakan sapi (Shutterstock)

Wabah Virus PMK Merebak, Ahli Gizi UM Surabaya; Daging Bagian Ini Jangan Dimakan

Satu bulan terakhir negara Indonesia di hebohkan dengan adanya penemuan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak khusunya sapi. PMK adalah penyakit yang sangat mudah menular menyerang sapi, kerbau, domba, kambing, babi serta binatang berkuku genap lainnya yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat luar biasa.

Salah satu dampak lain dari dari virus PMK adalah menurunya harga daging sapi. Banyak dari masyarakat menjadi takut untuk mengkonsumsi daging sapi karena takut tertular padahl sebenarnya virus PMK tidak bersifat zoonosis atau tidak menular dari hewan ke manusia.

Merespon ketakutan masyarakat dalam mengkonsumsi daging sapi menarik perhatian Tri Kurniawati Dosen Kesehatan dan Anak Usia Dini UM Surabaya untuk memberikan tanggapan.

“Berdasarkan literatur manusialah yang dapat menjadi salah satu faktor persebaran virus PMK kepada hewan lain.  Jika sapi yang terpapar virus PMK ini disembelih, maka tidak semua organ tubuhnya dapat dikonsumsi,”Jelas Tri dalam keterangan tertulis, Senin (23/5/22)

Ia menjelaskan organ tubuh seperti tulang, kepala, dan jeroan tidak boleh dikonsumsi karena disitulah tempat bersarangnya virus. Sedangkan, daging tanpa tulang dapat dikatakan aman. Hal ini dikarenakan pedoman Badan Kesehatan Hewan Dunia. Jadi meskipun kita mengimpor dari negara yang tidak terbebas dari PMK, daging tanpa tulang dan tanpa limfoglandula dari hewan tersebut masih aman untuk dikonsumsi.

Tri juga membagikan beberapa tips memeilih daging sapi yang sehat dan bebas dari penyakit. Menurut Tri pertama yang harus dilakukan adalah mempertimbangkan tempat daging sapi dijual.

“Pastikan saat membeli daging sapi, bersih dan tidak berbau menyengat, sebaiknya pilih daging sapi yang juga diletakkan di tempat yang bersih dan bersuhu dingin. Hindari membeli daging sapi yang sudah dihinggapi lalat atau diletakkan di tempat yang kotor,”katanya lagi.

Selanjutnya adalah memperhatikan warna daging sebelum membeli. Perhatikan dulu warna daging sebelum membeli. Daging sapi yang memiliki kualitas baik adalah daging yang masih berwarna kemerahan dan tampak segar. Cara ini bisa dikatakan cara paling mudah untuk melihat kualitas daging. Sebaiknya jangan pilih daging yang warnanya sudah terlihat pucat atau kotor.

Ketiga pegang tekstur daging sapi, setelah melihat warnanya, pastikan kualitas daging sapi dengan cara memegang daging tersebut. Cara ini berguna untuk mengetahui tekstur daging sapi. Pilih daging sapi yang memiliki tekstur kenyal. Cobalah menekan beberapa bagian, jika daging kembali ke posisi semula setelah ditekan maka artinya daging tersebut masih segar dan baru. Pasalnya, daging yang mulai mengalami pembusukkan biasanya terasa lembek dan tidak kembali ke bentuk semula saat ditekan.

Pembeli perlu mencium aroma yang keluar dari daging. Pasalnya daging sapi yang kualitasnya baik biasanya memiliki aroma yang segar khas sapi. Sedangkan daging yang sudah mulai membusuk biasanya mengeluarkan aroma yang tidak sedap atau tercium sedikit asam.

“Pastikan daging tidak berair, jika daging sapi mengeluarkan banyak air artinya daging tersebut sudah cukup lama berada di udara bebas,”jelasnya.

Terakhir cek sertifikat halal dari penjual daging. Cara memilih daging yang baik selanjutnya yaitu dengan melihat sertifikat halal dari penjual atau supplier daging sapi. Penjual atau supplier yang profesional biasanya memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh MUI.