ANTARA FOTO
Media sosial dihebohkan dengan meninggalnya beberapa anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akibat kelelahan. Berita pertama adalah meninggalnya ketua KPPS di Wonosobo atas nama Wahyu Jatmiko (43) pada Minggu (11/2/2024). Diduga Wahyu kelelahan saat mempersiapkan sarana prasarana di lokasi TPS. Wahyu merasa lemas, pingsan dan terjatuh. Diketahui juga bahwa Wahyu memiliki riwayat penyakit diabetes.
Berita kedua adalah meninggalnya anggota KPPS di Magetan atas nama Rita Setiyaningsih (41) pada Senin (12/2/2024). Diduga Rita kelelahan setelah mengikuti rapat KPPS pada Minggu (11/2/2024). Diketahui juga bahwa Rita memiliki riwayat hipertensi. Berita ketiga adalah meninggalnya anggota KPPS di Pidie Aceh atas nama Abdurrahman dan Yusrizal. Diduga mereka berdua kelelahan bekerja saat menyelesaikan undangan pemilih.
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memiliki peran penting dalam terlaksananya kegiatan pemilihan umum (umum). KPPS memiliki tugas untuk melaksanakan pemungutan dan perhitungan suara yang dilaksanakan di tempat pemungutan suara (TPS).
Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya mengatakan, KPPS berisiko mengalami kelelahan akibat proses pemilu yang menghabiskan waktu lama karena proses yang panjang. Beban kerja yang berat ini menyebabkan anggota KPPS kurang istirahat, apalagi jika ditambah adanya penyakit degeneratif yang diderita seperti hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes.
Menurutnya, hal ini menyebabkan ketakutan akan terulangnya kembali kejadian pemilu pada tahun 2019. Jumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia total ada 894 petugas dan 5.175 petugas mengalami sakit.
Sebagai bentuk pencegahan, beberapa hal harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan para anggota KPPS agar tidak tumbang.
Pertama, mengkonsumsi makanan yang bergizi. Petugas KPPS dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, makanan yang mengandung karbohidrat, protein, sayur dan buah.
“Hindari makanan cepat saji, makanan tinggi lemak, makanan tinggi gula dan garam,”ujar Ira Selasa (13/2/24).
Kedua, perbanyak mengkonsumsi air putih .Petugas KPPS dianjurkan untuk tetap menghidrasi tubuh meskipun dalam kondisi sibuk, dengan mengkonsumsi air putih sebanyak 2 liter/hari setara dengan 8 gelas.
“Hindari minuman yang mengandung kafein berlebihan, minuman bersoda, minuman beralkohol, minuman berenergi, dan minuman yang mengandung tinggi gula,”imbuh Ira lagi.
Ketiga, tidur yang cukup. Petugas KPPS dianjurkan untuk tidur yang cukup menjelang hari H (hari pencoblosan) minimal 6 sampai 8 jam/hari. Tidak memaksakan tubuh untuk tetap beraktivitas. Menyempatkan diri untuk beristirahat jika dirasa tubuh menunjukkan tanda mulai kelelahan.
Kempat, olahraga yang cukup. Petugas KPPS dianjurkan untuk tetap berolahraga menjelang hari pencoblosan. Menyempatkan waktu untuk melakukan peregangan dapat membuat tubuh menjadi lebih segar karena mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah.
“Karena anggota KPPS dituntut untuk tetap fokus dan berkonsentrasi, alangkah baiknya meluangkan waktu beberapa menit untuk peregangan sebelum melanjutkan aktivitas kembali,”katanya.
Terakhir, Ira berpesan agar seseorang memeriksakan diri ke petugas kesehatan jika dirasa ada gangguan pada tubuh.
“Munculnya tanda-tanda kelelahan berlebih seperti nyeri kepala/pusing, nyeri otot, sulit berkonsentrasi, detak jantung tidak normal, sesak napas, nyeri dada, hingga penurunan kesadaran,”pungkasnya.
(0) Komentar