Viral Pengeroyokan Guru di Kelas, Dosen Psikologi UM Surabaya Sebut Dampak Perubahan Sosial dan Media Sosial

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Viral Pengeroyokan Guru di Kelas, Dosen Psikologi UM Surabaya Sebut Dampak Perubahan Sosial dan Media Sosial
Gambar Artikel Viral Pengeroyokan Guru di Kelas, Dosen Psikologi UM Surabaya Sebut Dampak Perubahan Sosial dan Media Sosial
  • 01 Feb
  • 2025

Istimewa

Viral Pengeroyokan Guru di Kelas, Dosen Psikologi UM Surabaya Sebut Dampak Perubahan Sosial dan Media Sosial

Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang guru dikeroyok oleh tiga siswa SMA di dalam kelas. Hingga saat ini belum diketahui dimana dan kapan video tersebut direkam.


Selain menuai ragam komentar dan kecaman dari warganet, peristiwa pengeroyokan ini juga mengundang perhatian Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Marini, S.Psi., M.Psi., Psikolog.


Menurutnya, perubahan sosial, pendidikan, dan budaya masyarakat saat ini telah mempengaruhi cara anak-anak berinteraksi dan berkomunikasi. Sehingga, mereka cenderung lebih berani untuk mengekspresikan diri dan mengungkapkan pendapat.


"Masyarakat modern yang merasa zaman sudah modern lebih memilih individualistik atau berkelompok dengan golongan setipe. Hal ini menekan sifat empati mereka," kata Marini, Jumat (31/1/2025).


Marini juga menambahkan bahwa kebebasan dalam bertindak dan bersuara semakin menjadi keinginan utama anak-anak di era modern ini. Mereka lebih memilih untuk tidak dibatasi oleh norma-norma atau aturan yang ada.


"Mereka menyukai kebebasan. Kebebasan bertindak dan bersuara. Tidak suka diatur dengan norma dan aturan masyarakat luas yang berlaku," ujarnya.


Salah satu faktor yang turut berperan dalam perubahan ini adalah media sosial. Menurut Marini, media sosial yang terbuka, mudah diakses tanpa filter, berpotensi mengubah pola pikir dan cara berkomunikasi anak-anak.


"Peran media sosial juga turut berpengaruh. Media sosial yang terbuka, mudah di akses tanpa filter, akan mempengaruhi sudut pandang mereka terhadap pola pikir dan cara berkomunikasi," ungkapnya. 


Untuk itu, Marini menekankan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak. "Perlu adanya kerjasama dari semua pihak untuk melakukan edukasi terhadap dampak sosial, budaya dan media sosial. Sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi," tambahnya. 


Perubahan dalam pola komunikasi dan interaksi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pendidikan dan perkembangan anak di era digital. Sehingga, penting bagi semua pihak untuk saling mendukung dalam menciptakan lingkungan yang lebih positif bagi anak-anak.