Tangkapan Layar Tik-Tok
Belakangan ini platform media sosial dihebohkan dengan tren makan tahu goreng panas-panas dengan bubuk cabai pedas, tren yang bermula dari China tersebut kini banyak diikuti oleh selebgram Indonesia hingga anak-anak muda.
Ramainya hal tersebut ditanggapi oleh Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Dede Nasrullah. Dede menyebut meski makanan yang disajikan hangat lebih nikmat, namun seseorang harus tetap memperhatikan suhunya karena memiliki risiko kesehatan yang berbahaya.
Lantas apa saja bahaya mengkonsumi makanan panas, berikut enam bahayanya.
Pertama, makanan panas bisa menyebabkan kanker kerongkongan, hal ini disebabkan oleh inflamasi yang terjadi di saluran pencernaan atas. Suhu yang tinggi memberi efek pada saluran pencernaan atas, di rongga mulut, turun ke kerongkongan sehingga bisa terjadi inflamasi.
“Inflamasi ini yang akan memicu terjadinya kanker kerongkongan,”ujar Dede Selasa (19/12/23)
Kedua, mengonsumsi makanan ataupun minuman panas juga bisa menyebabkan luka pada tenggorokan. Ini akan berpengaruh pada proses pencernaan makanan. Karena tenggorokan ini merupakan organ pencernaan yang harus dilalui oleh makanan sebelum makanan sampai ke usus.
“Ketiga makanan panas juga bisa menyebabkan peradangan dan nyeri di perut,”imbuhnya lagi.
Keempat, suhu makanan yang panas akan mengiritasi dinding lambung dan meningkatkan produksi asam HCL. Akibatnya, bukan saja perut akan terasa kembung dan begah, tapi seseorang juga lebih rentan terkena kanker lambung.
Kelima, mengonsumsi makanan dengan suhu panas, baik makanan maupun minuman akan menyebabkan terkikisnya email gigi. Email gigi ini merupakan lapisan terluar gigi yang berfungsi untuk melindungi gigi.
“Terakhir, lidah bisa melepuh dan mati rasa, lidah sebagai organ tubuh pertama yang merasakan panasnya makanan ataupun minuman sehingga menyebabkan lidah akan mati rasa dan pecah- pecah saat mengkonsumsi makanan panas,”pungkasnya.
(0) Komentar