Tidak Hanya Corona, Ini 5 Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Tidak Hanya Corona, Ini 5 Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
Gambar Artikel Tidak Hanya Corona, Ini 5 Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus
  • 07 Mar
  • 2022

Ilustrasi gambar (freepik)

Tidak Hanya Corona, Ini 5 Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Corona Virus Disease (COVID-19) merupakan salah satu Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang muncul pertama kali di Wuhan, China pada Desember 2019. Munculnya varian baru jenis SARS-COV-2 ini membuat dunia berjuang dan menghadapi herd immunity sepanjang tahun 2019 hingga sekarang.

Pada umumnya, kemunculan virus lebih banyak mendatangkan kerugian dibanding kebermanfaatan. Virus bertanggung jawab atas berbagai penyakit yang diderita manusia, termasuk hewan dan tumbuhan.

Diah Priyantini Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menjelaskan beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus juga penting untuk diperhatikan dan dicegah penularannya.

“Pertama penyakit yang disebabkan oleh virus adalah Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau virus yang disebabkan oleh penyakit Acquired Immuno Deficiency Syndrome,”papar Diah Senin (7/2/22

Diah menjelaskan HIV muncul sejak tahun 1981 yang ditemukan pada lima pria homoseksual di Los Angeles Amerika Serikat. Meskipun tingginya kasus tidak seperti virus COVID-19, tetapi HIV telah menginfeksi sekitar 40,1 juta masyarakat di seluruh dunia, terutama pada kelompok populasi rentan seperti pengguna narkoba suntik, homoseksual, heteroseksual tanpa pengaman dan penularan dari ibu ke anak.

“Individu yang sudah terinfeksi HIV harus mengkonsumsi obat antiretroviral sepanjang hidupnya agar tetap menekan jumlah virus (viral load) di dalam tubuh dan tidak menyebabkan penurunan kekebalan tubuh,”jelasnya lagi.

Lebih lanjut lagi Diah menjelaskan penyakit lain yang disebabkan oleh virus adalah demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan oleh vector yaitu nyamuk Aides Aegipty.

“Di masa pandemi hampir semua media meliput mengenai COVID-19, padahal kasus DBD juga menyumbang kasus yang sangat tinggi di Indonesia, terutama pada anak-anak,”jelasnya.

Keluarga dengan pengetahuan yang rendah dan tidak segera membawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan bisa menyebabkan anak pada fase kritis dan tidak bisa tertangani, akibatnya anak jatuh ke kondisi dehidrasi dan syok yang berujung pada kematian.

“Selain HIV dan DBD, penyakit akibat virus lainnya adalah hepatitis, yaitu infeksi virus pada organ hepar manusia. Penyakit hepatitis terdiri dari hepatitis jenis A, B, C, D dan E dan bervariasi tingkat keparahannya,”ungkapnya.

Hepatitis A dan E penularan virusnya dapat melalui air ludah dan makanan, sehingga penyakit ini akan semakin cepat penularan pada pondok pesantren, sekolahan dan tempat makan dengan sanitasi yang kurang baik, sehingga berpotensi dalam menyebarkan virus.

Sedangkan hepatitis B, C dan D ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh dan darah, meskipun membutuhkan kontak langsung melalui cairan, tetapi penyebaran virus juga tidak bisa disepelekan, karena penyakit ini jika menjadi kronis akan menyebabkan kerusakan hati yang serius, bisa berkembang menjadi sirosis hepatis atau kanker hati.

Penyakit akibat virus yang harus diwaspadai oleh ibu hamil yaitu TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus dan Herpes Simpleks). Patogen yang merupakan virus adalah Rubela, Citomegalovirus dan herpes simpleks, sedangkan toxoplasma adalah parasit.

Infeksi TORCH harus diwaspadai oleh ibu hamil, karena bisa menyebabkan pertumbuhan bayi dalam kandungan mengalami gangguan, akibatnya saat bayi dilahirkan akan menjadi tidak normal, bayi lahir prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), adanya cacat bawaan, penyakit kongenital dan berbagai gangguan lainnya, hal yang paling parah adalah kematian bayi dan ibu yang keguguran.

“Terakhir yang harus diwaspadai adalah rabies, atau penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan dari anjing melalui gigitan, cakaran, atau air liur. Selain anjing, hewan yang juga dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia antara lain kera, kucing, musang, dan kelinci,”jelas Diah lagi.

Di akhir keterangannya ia berpesan untuk waspada berbagai penyakit akibat pathogen infeksi virus yang dampak dan keparahan yang ditimbulkan juga sama dengan COVID-19. Sehingga penting untuk menjaga protokol kesehatan sebagai sarana pemutusan rantai penyebaran virus adalah upaya promotive yang paling berguna untuk mencegah penyakit.