Suhu Capai 38 Celsius di Sejumlah Wilayah, Dosen UM Surabaya Bagikan 3 Cara Menjaga Kesehatan Kulit di Cuaca Panas Ekstrem.

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Suhu Capai 38 Celsius di Sejumlah Wilayah, Dosen UM Surabaya Bagikan 3 Cara Menjaga Kesehatan Kulit di Cuaca Panas Ekstrem.
Gambar Artikel Suhu Capai 38 Celsius di Sejumlah Wilayah, Dosen UM Surabaya Bagikan 3 Cara Menjaga Kesehatan Kulit di Cuaca Panas Ekstrem.
  • 15 Okt
  • 2024

I-Stockphoto

Suhu Capai 38 Celsius di Sejumlah Wilayah, Dosen UM Surabaya Bagikan 3 Cara Menjaga Kesehatan Kulit di Cuaca Panas Ekstrem.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Juanda memprakirakan cuaca di Jawa Timur didominasi kondisi cerah dan berawan tanpa hujan sepanjang Selasa 15 Oktober 2024, hari ini. Suhu harian tertinggi pada siang hari mencapai 38 derajat Celsius di sejumlah wilayah. Sehingga kondisi cuaca panas ekstrem ini juga menimbulkan beberapa keluhan kesehatan seperti dehidrasi berat, heat stroke, hingga masalah kulit.


Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya Neny Triastuti menyebut, menjaga kesehatan termasuk kesehatan kulit saat cuaca panas sangatlah penting. Dalam keterangannya Neny membagikan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan kulit di cuaca panas ekstrem:


Pertama memakai sunscreen secara teratur. Neny menjelaskan paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti sunburn, penuaan dini, hingga kanker kulit. Maka dari itu, penting untuk melindungi kulit dari sinar UV yang berbahaya dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya. 


“Sunscreen dapat membantu melindungi kulit dari sinar UV A dan B yang dapat menyebabkan kerusakan kulit,”ujar Neny Selasa (15/10/24)


Menurutnya, untuk cuaca panas ekstrem, seseorang dapat memilih sunscreen dengan SPF minimal 30 dan gunakan secara teratur setiap dua jam sekali atau setelah beraktivitas yang membuat kulit berkeringat. 

“Selain itu, pilihlah sunscreen yang mudah diserap oleh kulit dan tidak meninggalkan sisa lengket pada kulit, serta sesuai dengan jenis kulit,”katanya. 

Kedua, hindari paparan langsung sinar matahari. Sinar matahari yang paling terik adalah sekitar jam 11 pagi hingga jam 3 sore. Sebisa mungkin pada waktu tersebut menghindari paparan sinar matahari langsung. 

“Jika memang memiliki aktivitas yang harus dilakukan di luar ruangan pada jam tersebut, usahakan untuk mengenakan pakaian yang melindungi kulit dan mencari tempat yang teduh seperti di bawah pohon atau payung. Dengan begitu, kulitmu akan terlindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh sinar UV,”jelasnya. 

Ketiga, gunakan moisturizer atau pelembab. Tidak kalah penting dengan sunscreen, menggunakan moisturizer atau pelembap di saat cuaca panas ekstrem dapat membantu mencegah kerusakan kulit.

“Pada saat cuaca panas, kelembaban alami kulit bisa hilang lebih cepat, sehingga kulit menjadi lebih kering, kasar, dan rentan terhadap kerusakan dapat menggunakan moisturizer yang cocok dengan jenis kulit dan mengandung bahan-bahan alami seperti aloe vera, lidah buaya, atau minyak alami seperti minyak zaitun, almond, atau jojoba,”imbuh Neny lagi.

Di akhir paparannya Neny juga menegaskan agar seseorang memenuhi asupan air putih.  
Minum cukup air menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan kulit di cuaca panas ekstrem. Suhu yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang memengaruhi kesehatan kulit. Dehidrasi dapat membuat kulitmu menjadi kering, kusam, dan kurang elastis.

Menurutnya, penting sekali untuk menggunakan pakaian yang tepat. Pakaian yang tepat dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berlebihan sekaligus menjaga kulit tetap sejuk. 

“Pakaian yang ideal untuk cuaca panas adalah pakaian yang longgar, bahan yang ringan, dan berwarna terang. Bisa menggunakan pakaian berbahan katun atau linen yang mudah menyerap keringat daripada bahan kulit, poliester, atau wol yang menahan panas keluar,”pungkas Neny.