Sri Mulyani Dipanggil Kembali jadi Menteri Keuangan RI, Ini Tanggapan Pakar Ekonomi UMSurabaya

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Sri Mulyani Dipanggil Kembali jadi Menteri Keuangan RI, Ini Tanggapan Pakar Ekonomi UMSurabaya
Gambar Artikel Sri Mulyani Dipanggil Kembali jadi Menteri Keuangan RI, Ini Tanggapan Pakar Ekonomi UMSurabaya
  • 15 Okt
  • 2024

ANTARA FOTO

Sri Mulyani Dipanggil Kembali jadi Menteri Keuangan RI, Ini Tanggapan Pakar Ekonomi UMSurabaya

Dua hari terakhir, Calon Menteri dan Wakil Menteri yang akan membantu kabinet Presiden terpilih Prabowo-Gibran periode 2024-2029 sudah mulai dipanggil satu per satu di Kediaman Prabowo Jalan Kertanegara.

Salah satu yang menarik perhatian adalah dipanggilnya kembali Sri Mulyani untuk menjadi Menteri Keuangan Republik Indonesia. Artinya terhitung 3 kali periode berturut-turut Sri Mulyani akan menggawangi Pengelolaan Keuangan RI, yakni periode Kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jokowi ditambah periode Prabowo yang akan datang di Kementrian Keuangan lagi. 

Arin Setyowati Pakar Ekonomi UM Surabaya mengatakan, dipanggilnya Sri Mulyani bukan berangkat dari kader partai politik, namun dipilihnya kembali adalah keniscayaan berdasar pada pengalaman dan kemampuan profesionalnya yang signifikan dalam bidang keuangan masih sangat diperlukan.  

“Kita tahu bahwa Sri Mulyani memiliki reputasi baik dalam mempertahankan soliditas Kementerian Keuangan dan efektivitas kebijakan anggaran, termasuk dalam pengelolaan pajak, dan belanja negara. Terbukti tahun 2006 dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia oleh Emerging Markets Forum,”ujar Arin Selasa (15/10/24)

Arin mengatakan, dalam kancah internasional, Sri Mulyani juga memiliki pengalaman signifikan sebagai Direktur Pelaksana di Bank Dunia sebelumnya menambah faktor penguat posisinya dipertahankan di kementrian Keuangan.

Adapun beberapa keahlian, kepakaran dan peranan penting lainnya dari Sri Mulyani yang perlu diacungi jempol dalam mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan menggawangi stabilitas kebijakan keuangan negara, diantaranya;

Pertama, dalam mengelola APBN dan stabilitas fiskal, terbukti Sri Mulyani berhasil menjaga stabilitas fiskal melalui pengelolaan APBN yang efektif. 

Kedua, dalam mereformasi pajak dan kepabeanan, Sri Mulyani telah melakukan reformasi besar-besaran dalam sistem perpajakan dan kepabeanan untuk meningkatkan penerimaan negara.

Ketiga, dalam menangani krisis ekonomi masa Pandemi Covid-19, Sri Mulyani memainkan peran penting salah satunya dalam memberikan stimulus fiskal dan insentif kepada sektor-sektor terdampak pandemi, serta memperluas jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang rentan. Ditujukan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi.

Keempat, dalam menguatkan kebijakan makroekonomi, Sri Mulyani berhasil menjaga inflasi tetap terkendali dan stabilitas nilai tukar rupiah. Selain itu juga aktif dalam diplomasi internasional untuk mendukung kebijakan ekonomi Indonesia. 

Kelima, dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan negara, di bawah kepemimpinan Sri Mulyani Kementrian Keuangan selain mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama bertahun-tahun juga mendapatkan penghargaan dari berbagai lembaga internasional. 

“Dari beberapa skill profesionalitas yang dimiliki Sri Mulyani menguatkan kepercayaan masyarakat dan pasar dalam mengawal program-program unggulan yang dicanangkan oleh Prabowo, diantaranya program makan siang gratis hingga pertumbuhan ekonomi di angka 8% supaya tetap berada dalam jalur yang aman terkendali di bawah kepemimpinan Sri Mulyani,”pungkas Arin.