Ilustrasi gambar (Tribun News)
Pemerintah mempertimbangkan untuk menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membiayai program makan siang gratis janji politik Prabowo-Gibran. Hal itu diutarakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meninjau langsung uji coba makan siang gratis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten pada Kamis lalu.
Tidak hanya menjadi bahasan para akademisi dan warganet di media sosial program makan siang gratis Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka rupanya juga mendapat sejumlah penolakan dari para guru baru-baru ini.
Pakar Pendidikan UM Surabaya Sri Lestari turut merespon hal tersebut. Tari yang merupakan Dosen di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengatakan kebijakan mengalokasikan dana bos untuk membiayai program makan siang gratis perlu dikaji.
“Jika melihat kualitas pendidikan kita, sarana dan prasarana sekolah di seluruh Indonesia salah satunya diambil dari Dana BOS. Selama bertahun-tahun dana Bos ini diandalkan oleh sekolah mulai dari membayar biaya buku hingga gaji guru honorer,”ujar Tari Senin (4/3/24)
Menurutnya, hal tersebut karena selama ini dana BOS saja belum cukup untuk memenuhi segala beban anggaran biaya pendidikan .
“Apalagi, jika dana BOS dipotong untuk program makan siang gratis justu mengakibatkan gaji guru honorer yang saat ini masih tidak layak menjadi semakin memprihatinkan,”tegas Tari lagi.
Ia menyebut, program makan siang gratis tergolong baru. Seharusnya, program baru dirancang secara lebih detail termasuk darimana pos anggaran yang akan diambil. Bukan lalu mengambil pos anggaran yang sudah mapan sebelumnya.
Adanya program makan siang gratis untuk anak sekolah memang satu hal yang baik jika outputnya tepat sasaran yang berarti bahwa nantinya anak-anak sekolah bisa mendapatkan jaminan makan siang yang bergizi dan setara.
“Jangan sampai program makan siang ini kelak justru membebani APBN pendidikan kita yang justru berakibat pada semakin sedikitnya dana pendidikan sehingga berimbas pada kualitas pendidikan kita nantinya,”tandas Dosen Pendidikan Bahasa Inggris tersebut.
(0) Komentar