Rentan Menyerang saat Musim Hujan, Dosen UM Surabaya: Kenali Tanda Penyebab Diare

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Rentan Menyerang saat Musim Hujan, Dosen UM Surabaya: Kenali Tanda Penyebab Diare
Gambar Artikel Rentan Menyerang saat Musim Hujan, Dosen UM Surabaya: Kenali Tanda Penyebab Diare
  • 22 Jun
  • 2022

Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Rentan Menyerang saat Musim Hujan, Dosen UM Surabaya: Kenali Tanda Penyebab Diare

Belakangan ini curah hujan cenderung meningkat di beberapa kota. Tingginya curah hujan menyebabkan timbulnya beberapa penyakit musiman. Selain batuk pilek penyakit infeksi pada musim penghujan yang perlu diwaspadai salah satunya adalah penyakit diare.

Curah hujan yang tinggi membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Kondisi ini memungkinkan terjadinya kontaminasi dalam penyediaan air yang akhirnya dapat memungkinkan terjadinya peningkatan kasus infeksi penyakit yang berhubungan dengan hygiene sanitasi. Tingginya curah hujan juga dapat mengakibatkan peningkatan tempat perindukan bakteri, virus, maupun parasit.

Vella Rohmayani Dosen Prodi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UM Surabaya menjelaskan kondisi banjir dapat terjadi karena adanya air yang meluap dari selokan. Air luapan tersebut biasanya bercampur dengan tanah, sampah serta kotoran manusia.

Hal inilah yang kemudian menjadikan timbulnya risiko penularan berbagai macam penyakit saat musim hujan tiba. Tingginya risiko infeksi penularan penyakit berkaitan dengan bagaimana kondisi sanitasi dan akses air bersih pada lingkungan tersebut.

“Seseorang dapat memiliki risiko tinggi terkena diare, jika akses air bersih kurang memadai, sanitasi lingkungan kurang baik, kurang menjaga kebersihan diri, serta mengkonsumsi makanan yang kurang terjaga kebersihannya,”jelas Vella Selasa (22/6/22)

Menurutnya beberapa penelitian menyebutkan ada hubungan antara kenaikan tingkat curah hujan dengan peningkatan kasus infeksi diare. Berdasarkan data penyakit menular Kementrian Kesehatan (2011) juga menyebutkan bahwa penyakit diare menduduki peringkat ketiga setelah penyakit tuberkulosis dan pneumonia yang dapat menyebabkan kematian.

Adapun gejala seseorang terkena diare, ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali dalam sehari, disertai dengan konsistensi feses lunak atau cenderung cair.

“Salah satu jenis kuman yang dapat menyebabkan infeksi diare adalah bakteri E.coli. Bakteri Escherichia coli termasuk jenis bakteri Coliform fekal yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia. Bakteri E.coli juga menjadi indikator penentu kualitas air,”imbuhnya lagi.

Vella menegaskan saat musim hujan pastikan seseorang menjaga kondisi imun tubuh agar tetap stabil, mengingat penurunan daya imun tubuh dapat mengakibatkan seseorang rentan terhadap penyakit, termasuk bahaya infeksi penyakit diare.

“Wujudkan lingkungan yang bersih dan senantiasa menjaga kebersihan diri agar tidak mudah terjangkit penyakit menular, terutama saat musim hujan,”pungkasnya.