Prabowo Subianto Ingin Matematika Dikenalkan Sejak TK, Ini Kata Pakar UM Surabaya

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Prabowo Subianto Ingin Matematika Dikenalkan Sejak TK, Ini Kata Pakar UM Surabaya
Gambar Artikel Prabowo Subianto Ingin Matematika Dikenalkan Sejak TK, Ini Kata Pakar UM Surabaya
  • 24 Okt
  • 2024

ANTARA FOTO

Prabowo Subianto Ingin Matematika Dikenalkan Sejak TK, Ini Kata Pakar UM Surabaya

Presiden Prabowo memanggil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti ke Istana Negara Jakarta pada Selasa (22/10). Usai pertemuan, Mu’ti mengatakan Prabowo menekankan pentingnya pembelajaran matematika, bahkan pelajaran matematika akan dikaji untuk nantinya mulai diajarkan untuk tingkat taman kanak-kanak (TK).


Achmad Hidayatullah Pakar Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) mengatakan bahwa gagasan yang disampaikan presiden terpilih memiliki sisi positif dalam rangka mendorong anak cinta matematika sehingga akan mendorong kemampuan matematika siswa bisa meningkat


“Namun, ada catatan yang perlu diperhatikan. Saya harap matematika untuk tingkat TK tersebut jangan dimaknai sebagai simbol, angka-angka dan operasi matematika. Karena pada usia tersebut anak belum cocok memahami simbol dan operasi matematika,”ujar Dayat Kamis (24/10/24)


Menurut Dayat, mengenalkan matematika pada tingkat TK bisa dimulai dengan mengajarkan siswa terhadap pola pikir matematis, seperti mengenalkan pola berpikir, dengan cara kreatif.

 
“Matematika dapat dikenalkan melalui media dan permainan kreatif seperti mengajarkan pola warna matematika. Membandingkan ukuran benda yang lebih besar dan lebih kecil melalui benda konkret,”imbuhnya lagi. 


Ia mencontohkan, guru bisa mengajarakan mana yang lebih banyak dan yang lebih sedikit dengan benda- benda konkrit. Contoh sederhananya, guru dapat membimbing siswa untuk mengenali apakah mainan yg dimiliki lebih sedikit atau lebih banyak dari mainan temannya.


“Mendorong keingintahuan siswa mengenai pola dalam matematika, kuantitas seperti besar vs kecil, banyak dan sedikit tentunya dengan dukungan benda konkrit. Jadi siswa akan mengenali “oh itu mobil-mobilan saya sepertinya terlalu besar, dan tidak bisa masuk ke toples ini,”katanya. 

 
Artinya dalam konteks ini mengenalkan matematika lebih pada memberikan siswa pengalaman nyata. Kepercayaan diri, kompetensi, dan ketertarikan siswa pada matematika akan mengalir ketika pengalaman pengalaman baru bermakna dan terhubung dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.


“Jadi yang perlu ditekankan sekali lagi, konsep matematika di TK janganlah diterjemahkan dalam bentuk mengajar angka-angka dan operasi bilangan sejak dini. Namun yang jauh lebih penting, pemerintah juga perlu memperhatikan kesejahteraan guru serta tidak membebani guru dengan banyak administrasi lagi,”pungkasnya.