Musim Hujan Datang, Ini Tips Menjaga Kesehatan Anak dari Dosen FK UM Surabaya

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Musim Hujan Datang, Ini Tips Menjaga Kesehatan Anak dari Dosen FK UM Surabaya
Gambar Artikel Musim Hujan Datang, Ini Tips Menjaga Kesehatan Anak dari Dosen FK UM Surabaya
  • 22 Des
  • 2023

Shutterstock

Musim Hujan Datang, Ini Tips Menjaga Kesehatan Anak dari Dosen FK UM Surabaya

Anak-anak sering kali sakit saat musim penghujan tiba. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh anak-anak masih belum sekuat orang dewasa.  

Orang tua tidak perlu khawatir, orangtua bisa melakukan beberapa langkah pencegahan. Hal ini dibagikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya Gina Noor Djalilah Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya) 

Gina menjelaskan beberapa penyakit yang sering muncul di musim hujan seperti diare/gastroenteritis (kolera), influenza, demam berdarah, tifus, leptospirosis, hepatitis A, hingga penyakit kulit.

Menurutnya, faktor yang menyebabkan tingginya kasus anak-anak terkena penyakit saat musim hujan diantaranya: Tingkat kelembaban yang tinggi, berkurangnya paparan sinar matahari dan banjir yang banyak membawa limbah dari sungai atau selokan 

Untuk mencegah penyakit yang biasa marak saat musim penghujan, Gina membagikan beberapa tips yang harus dilakukan orang tua  agar kondisi anak tetap sehat di musim hujan.

Pertama, Gina mengatakan agar orang tua selalu menyiapkan peralatan pelindung hujan. Peralatan pelindung hujan meliputi payung, jas hujan, dan sepatu hujan agar anak terhindar dari basah kuyup. Menurutnya air hujan yang menggenang di jalan-jalan terkontaminasi dengan berbagai bakteri.

“Kedua menutup wadah penampungan air. Nyamuk penyebab demam berdarah berkembang biak di air yang tergenang yang bersih,”jelas Gina yang juga merupakan spesialis anak Jumat (22/12/23) 

Gina menegaskan mengosongkan atau menutup wadah penampungan air di sekitar rumah sangat penting dilakukan untuk mencegah nyamuk berkembang biak di dalamnya.

“Hindari juga gigitan nyamuk dengan menggunakan obat anti nyamuk, memasang kasa anti nyamuk, dan sebagainya,”imbuhnya.

Cara yang ketiga adalah menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga lingkungan tetap bersih selama musim hujan mencegah nyamuk dan hewan penyebab penyakit lainnya berkembang biak dan mengerumuni rumah.

“Selanjutnya pastikan anak minum air bersih dan matang sempurna. Sejumlah penyakit, seperti diare dan kolera, disebabkan oleh asupan air yang terkontaminasi. Selalu pastikan anak minum air yang bersih dan aman untuk mencegah infeksi dan penyakit,”tegas Gina lagi.

Kelima membimbing anak untuk mencuci tangan dengan benar. Gina menerangkan, mencuci tangan dengan benar dapat membantu melindungi anak dari kuman dan infeksi virus yang dapat ditularkan melalui berbagai cara (memegang benda-benda milik umum, kontak dengan orang yang sedang sakit).

Langkah selanjutnya untuk mencegah anak sakit saat musim hujan tiba adalah dengan melakukan vaksinasi,”tegasnya.

Vaksinasi adalah salah satu cara terpenting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh anak. Orang tua dapat berbicara dengan dokter mengenai vaksinasi yang tepat untuk anak.

Selain vaksinasi, berikan asupan makanan yang sehat dan bergizi seimbang kepada buah hati Anda untuk meningkatkan imunitasnya.

Asupan makanan yang bernutrisi seimbang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh anak diantaranya makanan yang mengandung makronutrient (karbohidrat, protein, lemak) dan micronutrient (Zn, Fe, mg).

Seiring dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, mereka akan tetap terlindungi dari penyakit-penyakit yang berkaitan dengan musim hujan.

Istirahat yang cukup menjadi cara kedelapan untuk menjaga kesehatan anak saat musim penghujan tiba yang perlu diketahui orangtua. 

Kebutuhan tidur pada anak sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan , pembentukan nutrisi penting (internal) dan detoksifikasi dari bahan2 yang merugikan. 

Perlu Anda ketahui bahwa kebutuhan istirahat anak adalah cukup 8-12 jam sesuai usia. Tidur berguna untuk memulihkan seluruh sistem tubuh sehingga kebal terhadap virus maupun bakteri.

Langkah selanjutnya gunakanlah masker. Apabila anak sering bepergian dengan kendaraan umum, bertemu dengan orang banyak, polusi udara maka anak-anak perlu menggunakan masker untuk mengurangi risiko penularan dari orang lain dan bahan-bahan pencemar udara.

“Terakhir segera lakukan konsultasi apabila menemukan gejala dini dari anak,” jelas Gina.