Ilustrasi gambar (I-Stockphoto)
Baru-baru ini Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Bandung, Jawa Barat mengungkapkan fakta kasus HIV di kalangan anak muda (mahasiswa) yang dinyatakan positif. Menurut data yang dikeluarkan KPA sebanyak 414 mahasiswa dinyatakan positif. Jumlah tersebut setara dengan 6,97 persen dari total kasus.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang sehingga dapat melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Idham Choliq menjelaskan jika virus sudah menginfeksi seseorang maka akan disebut sebagai penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Dimana tubuh tidak lagi dapat memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh virus HIV.
“HIV dapat menular ke kelompok manapun termasuk kelompok remaja (mahasiswa) yang masih sangat rentan dalam penularan HIV,”tutur Idham Minggu (28/8/22)
Menurut penjelasannya, penyebab terjadinya penyebaran HIV di kalangan mahasiswa bisa disebabkan karena penggunaan obat-obatan dan jarum suntik, penggunaan aplikasi kencan, dan hubungan seksual dengan teman tanpa ikatan pernikahan atau yang sering dikenal dengan istilah Friend With Benefits (FWB).
Idham menegaskan, penting sekali mahasiswa memiliki pemahaman kesehatan reproduksi dan penyakit HIV/AIDS.
Menurutnya, ketika mahasiswa tidak memiliki pengetahuan tentang tubuh mereka, dan bagaimana membangun relasi yang sehat, mereka akan membuat keputusan-keputusan tidak aman yang berpengaruh pada kesehatan mereka.
“Misalnya ada anggapan bahwa kalau hanya berhubungan sekali tidak akan tertular virus HIV. Padahal meski seseorang tidak merasakan gejala apapun bukan berarti virus tidak ada. Harus diperiksa darah atau tes HIV,”tegas Idham.
Ia menjelaskan masa antara terinfeksi HIV dengan kemunculan antibodi yang dapat terdekteksi tiga sampai 12 minggu. Bahkan banyak orang yang tidak bergejala meskipun sudah terinfeksi dari 3 sampai 10 tahun.
“Untuk itu agar terhindar dari virus HIV yang berbahaya bagi masa depan mahasiswa, hindari penggunaan aplikasi kencan karena dapat meningkatkan aktifitas seks, dan hindari hubungan seksual di luar ikatan emosional. Mahasiswa harus mampu membuat keputusan-keputusan yang tidak merugikan kesehatan dirinya,”pungkas Idham.
(0) Komentar