Ilustrasi gambar (pixabay)
Media sosial dihebohkan dengan puluhan anak di Pati, Jawa Tengah yang harus menerima perawatan di bangsal kejiwaan setelah keranjingan permainan video (video game) maupun konten porno.
Mirisnya kejadian tersebut menarik sejumlah orang untuk memberikan tanggapan, termasuk Dosen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Uswatun Hasanah.
Uswatun menyebut, penggunaan gadget pada anak tanpa pengawasan yang ketat dapat menyebabkan masalah serius bagi kesehatan mentalnya. Sehingga hal tersebut perlu menjadi perhatian khusus bagi orang tua maupun pengasuh agar lebih selektif dalam melakukan pengawasan yang ketat terkait konten yang layak dikonsumsi sesuai dengan usia anak.
Menurut Uswatun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah adiksi game juga konten porno pada anak.
Pertama orang tua harus menjadi cotoh atau teladan. Anak adalah peniru yang ulung, belajar dan melakukan sesuatu dari meniru perilaku dari kebiasaan orang terdekat di lingkungan sekitar.
“Anak memiliki keingintahuan yang tinggi, sehingga orang tua harus memberikan contoh sekaligus pembatasan penggunaan gadget di lingkungan keluarga atau saat sedang bersama anak,”kata Uswatun Jumat (3/2/23)
Kedua, meyediakan waktu luang untuk anak. Salah satu hal paling efektif yang dapat mengalihkan perhatian anak dari screen time adalah dengan bermain dengan dunia nyata.
“Orang tua perlu menyediakan waktu luang untuk menemani aktivitas anak, karena ketika anak merasa bosan kesepian mereka cenderung menggunakan gadget untuk menghilangkan rasa bosan dan kesepiannya,”imbuhnya lagi.
Ketiga, membuat aturan yang jelas dan konsisten. Orang tua tidak selamanya dapat melarang anak dalam menggunakan gadget, karena dewasa ini gadget telah menjadi suatu kebutuhan. Strategi yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan membuat aturan ketat dalam penggunaan gadget dan konsisten dalam mengaplikasikan aturan tersebut.
Beberapa aturan yang dapat diterapkan diantaranya menetapkan batas minimal usia menggunakan gadget, waktu penggunaan, aplikasi dan situs yang boleh di akses dan konsekwensi jika terjadi pelanggaran terhadap aturan yang sudah disepakati bersama.
Keempat, menggunakan aplikasi pengawasan orang tua. Uswatun menyebut, banyaknya aplikasi dan game untuk anak-anak yang disisipi konten ataupun iklan yang tidak ramah berbau pornografi membuat orang tua harus menyadari pentingnya memasang aplikasi pengawasan orangtua dalam gawai yang digunakan anak.
“Aplikasi pengawasan tersebut dapat membantu orang tua dalam mengontrol penggunaan gadget, situs yang dikunjungi, game atau aplikasi yang diinstal, serta dapat menonaktifkan gawai anak dari jarak jauh. Hal ini cukup membantu menghindari anak terpapar aplikasi dan konten berbau pornografi,”tegasnya lagi.
Terakhir, memfasilitasi anak melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang dilakukan di luar rumah dapat membantu mengalihkan anak dari gadget dan mengakses konten maupun situs pornografi.
“Anak dapat diajak untuk membantu pekerjaan rumah bersama, olahraga bersama, jalan keliling kompleks, menyarankan anak bermain bersama teman, melakukan hobi bersama-sama,”pungkas dia.
(0) Komentar