Istimewa
Dede Nasrullah Pakar Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) turut memberikan tanggapan terkait viralnya sejumlah siswa di Kabupaten Sukoharjo yang mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang disediakan dalam Makan Bergizi Gratis.
“Dalam hal ini pemerintah cukup tanggap dengan cara menggantikan makanan yag lain dan segera membawa ke puskesmas,”ujar Dede Minggu (19/1/25)
Namun kata Dede seharusnya hal ini tidak terjadi dan pemerintah juga harus segera melakukan evaluasi terkait dengan pengelolaan menu makanan tersebut. Keracunan ini menjadi hal yang serius dan segera ditindaklanjuti karena kalau tidak segera dilakukan evaluasi maka akan membuat trauma pada anak sehingga anak tidak mau untuk mengkonsumsi kembali Makanan Bergizi Gratis.
Dede menjelaskan, beberapa hal yang harus menjadi perhatian pemerintah. Pertama Badan Gizi Nasional harus memastikan bahwa satuan pelayanan pemenuhan gizi atau yang disebut SPPG ini harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan oleh BGN mengenai penyediaan makanan dan pendistribusian secara ketat dan berkala melakukan pengecekan.
“Kedua SPPG harus memperhatikan higienis makanan yang akan disajikan jangan sampai makanan yang diberikan tidak hiegienis baik dalam penyediaan proses hingga dalam penyajian,”imbuhnya.
Ketiga SPPG harus memiliki pengetahuan terkait dengan pembuatan makan bagi anak, pemerintah jangan asal memberikan izin kepada SPPG harus ada kroscek yang ketat baik dari tempat lokasi dan semuanya.
Keempat pemerintah harus selalu melakukan monitoring dan harus tegas jika ditemukan kasus serupa.
“Jika terjadi maka izin yang sudah diberikan kepada satuan pengelola makanan segera dicabut dan tidak diberikan untuk mendistribusikan makanan kembali,”imbuh Dede.
Yang terakhir dikarenakan program ini tidak hanya sebentar akan tetapi berkelanjutan maka pemerintah harus selalu melakukan pengecekan secara berkala terhadap makanan yang disajikan kepada siswa baik diambil secara sampel yang kemudian diperiksakan ke laboratorium sehingga meminimalkan kejadian keracunan pada makanan yang disajikan.
“Saya berharap kejadian ini tidak terulang kembali dan ini menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi dan mengaudit SPPG sehingga makanan yang diberikan sudah sesuai dengan standart dan SOP nya,”pungkasnya.
(0) Komentar