Ilustrasi jemaah haji (Unsplash/ibrahim uz)
Cuaca ekstrem di tanah suci mencapai 440C, kondisi tersebut menjadi tantangan yang tidak mudah bagi para jama’ah haji yang sekarang berada disana. Selain itu jamaah haji juga perlu mewaspadai potensi penyebaran penyakit di tengah kerumunan massa dan perjalanan yang panjang.
Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatsan (FIK) UM Surabaya menjelaskan beberapa jenis penyakit yang sering muncul saat ibadah haji. Ia juga membagikan tips cara pencegahannya.
Pertama yaitu penyakit Saluran Pernapasan, seperti influenza (flu) dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), tuberkulis dan penyakit menular lainnya, yang dapat dengan mudah menyebar di antara jamaah haji karena kontak dekat dengan orang lain, terutama dalam kerumunan.
“Untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut, jamaah haji penting untuk selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker saat batuk atau bersin, dan menghindari kontak dengan orang yang sakit,”ujar Firman Senin (19/6/23)
Kedua penyakit meningitis. Penyakit meningitis adalah infeksi serius yang dapat menyebar melalui kontak langsung dengan percikan air liur atau droplet dari orang yang terinfeksi. Untuk itu vaksin meningokokus menjadi syarat bagi para jamaah haji agar terlindung dari penyakit tersebut.
Ketiga kekambuhan penyakit. Jamaah haji yang memiliki riwayat penyakit seperti jantung, diabetes atau kencing manis dan penyakit lainnya, biasanya karena perjalanan yang melelahkan berisiko tinggi menimbulkan kekambuhan. Karena itu hindari aktivitas yang berat atau terlalu melelahkan dan rutin minum obat.
“Pastikan tubuh anda istirahat yang cukup untuk memulihkan energi tubuh. Hindari terlalu banyak aktivitas fisik yang berlebihan saat cuaca panas, terutama saat waktu-waktu yang paling terik matahari. Luangkan waktu untuk beristirahat dan menghindari kelelahan yang dapat mempengaruhi kesehatan,”imbuh Firman lagi.
Keempat adalah Heatstroke (Lelah Panas). Firman menjelaskan, jamaah haji yang saat ini berada di lingkungan yang panas berpotensi mengalami dehidrasi. Karena itu penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan konsumsi air yang cukup dan menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu yang terlalu lama, gunakan alat pelindung seperti payung atau topi.
Kelima sinkop atau pingsan, cuaca panas yang ekstrem bisa menyebabkan pingsan atau hilangnya kesadaran. Untuk itu ketika jamaah haji merasakan keluhan kepala terasa pusing dan badan terasa letih, maka segera berteduh dan menghindari paparan matahari terlalu lama, Selain itu penting juga untuk memastikan ventilasi yang baik dan udara yang cukup saat berada di dalam ruangan yang ramai.
“Maka dari itu, agar jamaah haji bisa melaksanakan ibadah haji dengan baik, sebaiknya berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau mengikuti program kesehatan yang disediakan oleh pihak berwenang untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci tentang penyakit yang harus diwaspadai dan langkah-langkah pencegahan yang harus diambil saat menunaikan ibadah haji,”pungkas Firman.
(0) Komentar