Foto Tangkapan Layar Tik Tok
Satria Unggul Wicaksana Pakar Hukum UM Surabaya turut menanggapi gagasan dan pemikiran yang disampaikan tiga calon wakil presiden (cawapres) dalam debat pilihan presiden 2024 pada 21 Januari.
Satria yang merupakan Direktur Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) UM Surabaya menyebut, debat Cawapres sesi terakhir menyisakan persoalan, bahwa isu ekologis, agraria, pangan, dan masyarakat adat perlu pada standing pembangunan keberlanjutan dan melindungi kelompok rentan seperti pejuang lingkungan, masyarakat terdampak, serta masyarakat adat.
“Para Cawapres masih fokus menyerang satu dengan lainnya, Muhaimin dan Mahfud MD fokus food estate yang memang dalam kajian ekologis masih sangat diragukan, Gibran membahas hilirisasi serta lebih besar serangan dengan upaya mengolok yang secara konteks dan tata cara debat adalah bagian dari pelanggaran,”ujar Satria Senin (22/1/24)
Namun, dalam debat tersebut, Satria menilai debat semalam layaknya panggug dramaturgi. Menurutnya apa yang ada di front stage berbeda dengan apa yang ada di back stage.
“Calon wapres bisa saling menyerang, namun sebenarnya partai pengusung pasangan koalisi adalah mereka yang mendukung UU Omnibus Law dimana kluster lingkungan hidup merusak sektor SDA, UU Minerba, serta UU IKN yang secara ekologis berkelanjutan berdampak pada SDA dan perlindungan kelompok rentan,”pungkas Satria.
(0) Komentar