Unggahan rektor ITK yang viral di media sosial. (Twitter)
Guru besar sekaligus rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Budi Santosa Purwokartika mencuat di media sosial dan menjadi pembahasan publik hingga akademisi karena diduga melakukan tindakan rasis. Sebuah tulisan yang dibagikan oleh warganet dan menjadi viral tersebut menarik perhatian Radius Setiyawan Dosen UM Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) untuk memberikan tanggapan.
Menurut Radius, dalam konteks Indonesia praktik rasisme kerap terjadi, mulai masyarakat biasa, pejabat negara hingga yang baru-baru ini terjadi dilakukan oleh seorang guru besar. Hal tersebut tentunya berbahaya bagi masa depan Indonesia yang beragam.
“Keragaman etnis, agama, suku, ras dan identitas lain harus dipandang secara bijak dan arif, jangan mudah melakukan stereotype kepada yang berbeda,”tutur Radius.
Radius menjelaskan penggunaan kata tersebut bernada mendiskriditkan identitas agama tertentu. Apalagi dalam konteks aktual, di tengah polarisasi politik
(0) Komentar