Fenomena Monyet Turun ke Desa untuk Cari Makan, Dosen UM Surabaya: Habitatnya Rusak

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Fenomena Monyet Turun ke Desa untuk Cari Makan, Dosen UM Surabaya: Habitatnya Rusak
Gambar Artikel Fenomena Monyet Turun ke Desa untuk Cari Makan, Dosen UM Surabaya: Habitatnya Rusak
  • 18 Jan
  • 2025

ANTARA FOTO

Fenomena Monyet Turun ke Desa untuk Cari Makan, Dosen UM Surabaya: Habitatnya Rusak

Nur Hidayatullah Romadhon Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) turut memberikan tanggapan terkait fenomena kawanan monyet yang turun dari gunung atau hutan ke area pemukiman atau lahan pertanian. 


Menurut Dayat, hal ini dipicu oleh faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan lingkungan seperti pembukaan lahan untuk keperluan pertanian, pemukiman, atau infrastruktur.  
“Habitatnya rusak, inilah yang menjadi penyebab utama bagi satwa liar untuk melakukan migrasi,”ujar Dayat Sabtu (18/1/25)


Fenomena ini, kata Dayat dapat dipahami melalui teori ekologi lanskap yang menjelaskan bahwa perubahan struktur ruang dan fragmentasi habitat mengakibatkan spesies kesulitan bergerak antara satu habitat dengan habitat lainnya. 


“Ketika habitat alami mereka terpecah atau terganggu, mereka kehilangan akses terhadap sumber daya penting seperti makanan dan tempat berlindung, yang pada gilirannya memaksa mereka untuk mencari makanan di luar wilayah mereka, bahkan di area pemukiman atau lahan pertanian,”jelas Dayat lagi. 


Menurut Dayat, ini bukanlah fenomena baru namun tidak juga dibenarkan atau dianggap biasa saja. Sebab terjadinya fenomena ini menjadi tanda bahwa hutan di pegunungan tersebut tidak baik baik saja. 


Karena kurangnya makanan di hutan, sehingga  memicu spesies seperti monyet untuk mencari alternatif makanan yang lebih mudah dijangkau, termasuk ladang pertanian manusia. 


Fenomena ini terjadi karena kawanan monyet yang terdesak oleh kelangkaan makanan beradaptasi dengan mencari sumber daya baru. Namun, pencarian ini dapat mengarah pada konflik antara manusia dan hewan. Sebab monyet liar yang mencari makanan di luar habitat alami sering kali merusak tanaman atau menyebabkan kerugian bagi manusia. 


“Dalam jangka panjang, perubahan ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem,dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara komponen-komponen alam yang berdampak buruk bagi kelangsungan hidup spesies. 


Oleh karena itu, solusi untuk masalah ini harus mencakup upaya konservasi habitat, pengembangan koridor ekologi untuk memungkinkan pergerakan satwa liar, serta penerapan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dengan pendekatan yang bijaksana dan berbasis pengetahuan ekologi.