Media sosial dihebohkan dengan pengguna Tiktok yang ramai-ramai membahas soal khodam sehingga membuat banyak video ini menjadi FYP. Seperti yang diketahui khodam menjadi viral lantaran ada konten kreator yang berusaha menerawang melalui live video, para kreator Tiktok berusaha cek khodam pengikutnya hanya dengan melalui nama.
Ramainya hal tersebut ditanggapi Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya M Febriyanto Firman Wijaya. Riyan menjelaskan istilah Khodam lebih dikenal dalam konteks mistis dan spiritual, digambarkan sebagai jin pembantu manusia. Secara sosiologis, mistisisme menurut Glock &Stark merupakan bentuk dari dimensi eksperiensial keagamaan(religious experience) selain dimensi ritual,ideologikal, intelektual, dan sosial.
“Dengan demikian apa yang sedang tren saat ini, ramalan khodam ada pada dimensi ritual,”ujar Riyan Sabtu (22/6/24)
Lalu bagaimana menurut Islam terkait ramalan khodam di live TikTok ?
Riyan menjelaskan, adanya entitas jin yang menjadi pembantu manusia memang dijelaskan dalam kisah Nabi Sulaiman as. dalam surah Al-Anbiya ayat 82 :
Artinya: "Dan Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu."
Mukjizat yang khusus dimiliki oleh Nabi Sulaiman dapat berkomunikasi dengan binatang dan jin, sehingga dapat memerintahkan mereka untuk membantu tugas kenabian sebagai utusan ALLAH SWT. Namun terkadang masih bnyak yang menggunakan Kisah Nabi Sulaiman tersebut kemudian sering dijadikan dasar yang menyatakan jika memiliki khodam bukan berarti syirik.
Dalam keterangannya, Riyan menegaskan 4 hal penting terkait viralnya tren cek khodam di Tiktok.
Pertama, bertentangan dengan akidah tauhid. Ramalan khodam di live TikTok sering kali dikaitkan dengan hal gaib, mistis dan supranatural. Hal ini bertentangan dengan akidah tauhid dalam Islam yang melarang percaya pada kekuatan selain Allah SWT.
“Islam mengajarkan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui segala sesuatu, termasuk masa depan. Ramalan khodam yang seolah-olah mengetahui masa depan adalah bentuk kesyirikan,”tegasnya.
Kedua, memanfaatkan ketidaktahuan orang. Banyak orang yang menonton live TikTok ramalan khodam karena penasaran atau ingin mengetahui masa depan mereka. Hal ini dimanfaatkan oleh para penyiar live TikTok untuk mendapatkan keuntungan finansial. Islam melarang menipu dan memanfaatkan ketidaktahuan orang lain untuk keuntungan pribadi.
Ketiga, menyebabkan kecemasan dan ketakutan. Ramalan khodam di live TikTok sering kali memberikan hasil yang negatif. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketakutan bagi orang yang menontonnya.
“Islam mengajarkan agar kita selalu berprasangka baik kepada Allah SWT dan tidak mudah panik atau cemas dengan masa depan,”ujarnya.
Keempat, mengalihkan fokus dari ibadah. Menonton live TikTok ramalan khodam dapat menghabiskan waktu dan mengalihkan fokus dari ibadah.
“Islam mengajarkan agar kita menggunakan waktu kita untuk hal-hal yang bermanfaat, seperti beribadah, belajar, dan membantu orang lain. Oleh karena itu, umat Islam dihimbau untuk menghindari live TikTok ramalan khodam,”pungkas Riyan.
(1) Komentar
Anitta
24 Juni 2024 07:51:49
Terima kasih atas informasi terkait pandangan islam mengenai hal ini. Alhamdulillah dari informasi di atas, menjadikan ilmu agama saya bertambah.