Dosen UM Surabaya: Sering Makan Malam Bisa Picu Masalah Kesehatan

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya: Sering Makan Malam Bisa Picu Masalah Kesehatan
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya: Sering Makan Malam Bisa Picu Masalah Kesehatan
  • 29 Feb
  • 2024

I-Stockphoto

Dosen UM Surabaya: Sering Makan Malam Bisa Picu Masalah Kesehatan

Memiliki kebiasaan makan malam merupakan salah satu kebiasaan pola makan tidak sehat. Bagi sebagian orang, makan di malam hari adalah saat yang menyenangkan untuk bersantap bersama keluarga atau teman setelah seharian sibuk beraktivitas. Namun, terlalu sering makan malam di atas pukul 21.00, bisa menyebabkan dampak negatif pada kesehatan. 

Hal tersebut disampaikan oleh Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya. Firman menegaskan bahaya utama dari kebiasaan makan malam, yang pertama, peningkatan berat badan atau obesitas. 

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Obesity menjelaskan bahwa, orang yang sering makan malam, memiliki kecenderungan terjadi peningkatan indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dan risiko obesitas yang lebih besar daripada individu yang tidak memiliki kebiasaan makan di malam hari. 

“Makan larut malam sering kali menyebabkan konsumsi kalori berlebihan, karena tubuh tidak memiliki waktu yang cukup untuk membakar kalori yang kita konsumsi sebelum tidur. Konsumsi kalori berlebihan ini dapat mengakibatkan penumpukan lemak, yang pada akhirnya meningkatkan risiko obesitas,”ujar Firman Kamis (29/2/24)

Kedua, sering makan larut malam juga dapat mengganggu pola tidur kita. Konsumsi makanan berat atau berlemak sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti rasa mulas, atau tidak nyaman saat berbaring. Selain itu, proses pencernaan makanan di malam hari, dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang bisa picu gejala GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) yang sering muncul di malam hari, sehingga mengganggu pola tidur. 

Selanjutnya yang ketiga, masalah kesehatan metabolik. Banyak studi menjelaskan kebiasaan makan malam memiliki hubungan yang kuat dengan peningkatan risiko penyakit metabolik seperti Diabetes Mellitus tipe 2. Hal ini disebabkan karena konsumsi makanan tinggi gula dan lemak pada malam hari, dapat menyebabkan lonjakan gula di dalam darah, sehingga picu penyakit diabet. 

Ia menjelaskan, sebuah penelitian di The American Journal of Clinical Nutrition menjelaskan bahwa, sering makan malam mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang bisa meningkatkan resistensi insulin, dimana kondisi tersebut merupakan faktor risiko utama penyakit Diabetes Mellitus tipe 2. 

Keempat, sering makan malam juga dapat menyebabkan masalah sistem pencernaan. Proses pencernaan membutuhkan waktu yang cukup, untuk mencerna makanan yang kita konsumsi, dan makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu proses metabolisme pencernaan.

“Karena itu sering makan larut malam juga dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pencernaan seperti perut kembung dan sembelit,”imbuh Firman lagi. 

Terakhir, kebiasaan makan malam juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Konsumsi makanan berat dan berlemak pada malam hari, dapat membuat tubuh kurang bertenaga di pagi hari dan cenderung ngantuk. Selain itu, gangguan tidur yang disebabkan oleh kebiasaan makan malam, dapat mengganggu kestablilan mood, penurunan daya ingat, dan sulit konsentrasi. 

“Untuk itu agar terhindar dari beberapa masalah kesehatan di atas. Sangat penting bagi kita untuk selalu memperhatikan pola makan dan gaya hidup sehat, salah satunya menghindari kebiasaan makan di malam hari. mengatur waktu makan, dan membatasi konsumsi makanan berlemak dan tinggi gula pada malam hari,”pungkas Firman.