I-Stockphoto
Urine merupakan cairan limbah sisa metabolisme tubuh, yang dihasilkan oleh ginjal dan dikeluarkan melalui saluran kemih. Urine memiliki peran penting dalam proses ekskresi atau pembuangan, membantu tubuh untuk mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit dalam tubuh.
Firman Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan, air seni atau urine terdiri dari sekitar 95% air dan 5% zat terlarut, seperti urea sebagai produk limbah hasil metabolisme protein. Kreatinin zat limbah hasil dari metabolisme otot, asam urat zat limbah dari hasil metabolisme purin. Dan zat lainnya termasuk elektrolit natrium, kalium, klorida, kalsium, magnesium, fosfat, dan bikarbonat.
Ginjal menjadi salah satu organ tubuh yang membentuk urine. Prosesnya melalui tiga tahap utama di ginjal.
Pertama tahap filtrasi atau penyaringan, tahap ini darah difiltrasi di glomerulus ginjal, menghasilkan air dan zat terlarut masuk ke dalam kapsul Bowman, kemudian membentuk cairan yang disebut urine primer.
Tahap kedua, reabsorpsi di tubulus ginjal, sebagian besar air dan zat terlarut yang berguna, seperti glukosa atau gula darah, asam amino, dan elektrolit. Direabsorpsi atau diserap kembali ke dalam darah dari sini dihasilkan urin sekunder.
Berikutnya tahap ketiga, zat sisa yang tidak lagi dibutuhkan oleh tubuh disekresi di tubular menghasilkan urin sesungguhnya yang dibuang saat kita buang air kecil.
Firman menjelaskan, dari proses tahapan tersebut, menggambarkan organ tubuh berfungsi dengan baik. Namun jika tubuh mengalami masalah penyakit tertentu, terutama jika berkaitan dengan masalah pada ginjal. Karena itu pemeriksaan urine menjadi sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh serta kemungkinan penyakit tertentu.
“Ada beberapa hal yang bisa kita lihat dari hasil pemeriksaan urine, sebagai tanda masalah penyakit tertentu. Pertama, warna urine pada orang yang sehat dan normal yaitu berwarna kuning jernih, hal ini juga berarti konsumsi air cukup. Sedangkan jika ditemukan urine berwarna kuning pekat menandakan dehidrasi atau konsumsi air yang kurang,”ujar Firman Kamis (30/5/24)
Firman memberikan penjelasan, jika mengalami tanda tersebut, segera konsumsi air putih yang cukup 2 hingga 2,5 liter/hari. Banyak masyarakat awam tidak menyadari hal itu, sehingga kadang dibiarkan walaupun lambat laun mengalami keluhan badan lemas dan sulit berkonsentrasi hingga akhirnya lama-lama mengalami syok dan hilang kesadaran.
“Jumlah urine pada orang sehat atau normal yaitu sekitar 1000 ml hingga 2000, namun tergantung asupan jumlah air yang dikonsumsi. Sementara jika jumlah urine kurang dari 400 ml per hari, bisa menunjukkan kondisi tertentu seperti dehidrasi, batu ginjal, gagal ginjal dan penyakit lainnya,”imbuh Firman lagi.
Terakhir Firman mengatakan, sering buang air kecil dengan jumlah yang banyak hingga lebih dari 3 liter perrhari, hal ini bisa disebabkan karena mengalami penyakit diabet atau kencing manis. Namun untuk memastikan masalah kesehatan dan mengalami suatu penyakit diperlukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit, klinik atau puskesmas.
(0) Komentar