Dosen UM Surabaya Paparkan Penyebab Anak Sulit Konsentrasi Belajar

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya Paparkan Penyebab Anak Sulit Konsentrasi Belajar
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya Paparkan Penyebab Anak Sulit Konsentrasi Belajar
  • 01 Sep
  • 2023

Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Dosen UM Surabaya Paparkan Penyebab Anak Sulit Konsentrasi Belajar

Banyak orangtua yang mengeluh karena anaknya suka berlarian ketika sedang belajar, adakalanya baru satu kali menulis huruf a sudah berlarian kesana kemari dan anak mudah tergoda dengan hal yang menarik menurut mereka. Kondisi tersebut bisa dikatakan sebagai Gangguan konsentrasi belajar atau Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP).

Elmi Tri Yuliandari Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UM Surabaya menyebut untuk mengetahui penyebab anak sulit berkonsentrasi dalam belajar perlu dilakukan identifikasi dan pengamatan.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi penyebab anak sulit untuk belajar yaitu sebagai berikut:

Pertama, faktor genetik dan gangguan pada masa kehamilan. Salah satu yang perlu di cek dalam mengetahui penyebab anak sulit berkonsentrasi adalah factor genetik (keturunan) dan bagaimana kondisi saat anak dalam masa kehamilan serta kelahiran anak.

“Hal ini juga berpengaruh pada perkembangan otak anak yang apabila terdapat gangguan dalam masa kehamilan bisa menjadi salah satu pemicu sulitnya anak berkonsentrasi dalam belajar,”ujar Elmi Jumat (1/9/23)    

Kedua, faktor kesehatan. Kesehatan fisik sangat berpengaruh pada konsentrasi belajar, apabila anak secara fisik tidak sehat maka akan sulit berkonsentrasi sehingga diperlukan asupan makanan yang bernutrisi pada masa pertumbuhan dan perkembangan serta istirahat yang cukup agar kesehatan fisik anak tetap terjaga.

Ketiga, kurangnya motivasi diri pada anak untuk belajar. Motivasi untuk belajar pada anak sangatlah penting, karena dengan adanya keinginan dari dalam diri mereka sendiri, anak akan senantiasa melakukan sesuatu termasuk belajar dengan senang sehingga segala sesuatu akan mudah untuk dilakukan dan dipahami oleh anak.

Dalam hal ini orangtua harus senantiasa memberikan motivasi untuk anak agar senang belajar dengan selalu mendampingi dan berkomunikasi dengan baik, mengajak sesuatu yang disukai anak serta orangtua harus mampu memahami apa yang diinginkan oleh anak.

“Karena apabila ada unsur paksaan maka akan menjadi pemicu sulitnya anak untuk berkonsentrasi pada sesuatu,”imbuhnya lagi.

Keempat, anak tidak memiliki minat dan bakat dalam belajar. Minat belajar merupakan suatu bentuk perhatian atau kecenderungan anak terhadap pelajaran sedangkan bakat adalah suatu bawaan pada anak yang biasanya diturunkan secara genetic dari orangtua.

“Dua hal ini penting dimiliki oleh anak karena apabila anak hanya memiliki bakat tetapi tidak memiliki minat maka akan sulit untuk menerima pembelajaran,”imbuhnya lagi.

Kelima, kondisi lingkungan yang kurang kondusif. Lingkungan yang kurang kondusif menjadi salah satu pemicu sulitnya konsentrasi belajar misalnya lingkungan belajarnya ramai atau bising, kotor dan kumuh, suhu dalam kelas terlalu panas atau dingin.

“Dalam kondisi lingkungan yang seperti itu tentu anak akan sulit berkonsentrasi dalam belajar sehingga kenyamanan dalam belajar sangatlah penting untuk anak,”katanya.

Keenam, suasana belajar yang kurang menyenangkan. Konsentrasi anak dalam menyimak sesuatu berkisar hanya pada rentang waktu 5-10 menit setelah itu anak akan merasa jenuh dengan suasana pembelajaran yang apabila guru atau orangtua tidak mampu memberikan metode pembelajaran yang menyenangkan (Joyful learning) sehingga juga diperlukan metode dalam mengembalikan konsentrasi anak pada suatu pelajaran yang sedang dipelajari.

“Salah satu metode yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak untuk melakukan sesuatu (learning by doing) dengan melibatkan anak secara aktif dalam pembelajaran sehingga anak tidak akan merasa jenuh dan akan berkonsentrasi pada pembelajaran,”pungkas Elmi.


User Comment Nurjaya Siagian, S.Pd.

Nurjaya Siagian, S.Pd.

10 Januari 2024 12:07:35

super mantap, keren sangat, bermanfaat, terimakasih