Dosen UM Surabaya Paparkan Cara Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Mudah

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya Paparkan Cara Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Mudah
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya Paparkan Cara Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Mudah
  • 12 Sep
  • 2024

Pixabay

Dosen UM Surabaya Paparkan Cara Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Mudah

Kanker payudara menjadi salah satu penyakit penyumbang kematian pertama yang disebabkan kanker di Indonesia. Jumlah pasien kanker payudara juga menempati urutan pertama terbanyak. Salah satu penyebab tingginya angka kematian akibat kanker payudara karena sebagian besar tidak tahu cara mendeteksi dini kanker payudara. Diketahui sekitar 70% pasien dideteksi sudah di tahap lanjut. 

Syuhrotut Taufiqoh Dosen Prodi S1 Kebidanan UM Surabaya menjelaskan, deteksi dini kanker payudara sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk deteksi dini kanker payudara:

Pertama, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI): SADARI adalah langkah pertama yang bisa dilakukan sendiri di rumah. Periksa payudara secara rutin untuk mencari benjolan, perubahan bentuk, atau perubahan warna kulit.

“Idealnya, lakukan ini setelah menstruasi setiap bulan atau pada tanggal yang sama setiap bulan jika sudah menopause,”ujar Syuhrotut Kamis (12/9/24)

Kedua, pemeriksaan klinis payudara (SADANIS): Pemeriksaan ini dilakukan oleh dokter atau tenaga medis terlatih. Tenaga medis akan memeriksa payudara secara fisik untuk mendeteksi adanya benjolan atau perubahan lainnya yang mungkin mengindikasikan kanker.

Ketiga, mamografi. Mamografi adalah metode pencitraan yang menggunakan sinar-X untuk memeriksa payudara. Mamografi dapat mendeteksi benjolan atau perubahan kecil sebelum dapat dirasakan secara fisik. 

“Untuk wanita dengan risiko rata-rata, disarankan melakukan mamografi mulai usia 40 tahun, meskipun frekuensi dan usia dapat bervariasi tergantung pada rekomendasi medis dan faktor risiko pribadi,”imbuhnya lagi. 

Ketiga, ultrasonografi payudara. Ultrasonografi payudara adalah metode pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar payudara. Ultrasonografi sering digunakan sebagai pelengkap mamografi, terutama untuk menilai benjolan yang ditemukan.

Keempat, MRI Payudara. MRI payudara menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar rinci dari payudara. Ini biasanya digunakan untuk wanita dengan risiko tinggi kanker payudara atau untuk mengevaluasi hasil mamografi dan ultrasonografi.

Terakhir, biopsy. Jika ada kecurigaan kanker setelah pemeriksaan dan pencitraan, biopsi mungkin diperlukan dalam biopsi, sampel jaringan diambil dari payudara dan diperiksa di laboratorium untuk memastikan adanya sel kanker.