Dosen UM Surabaya Paparkan Bahaya Infeksi Mikroorganisme saat Jajan Sembarangan

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya Paparkan Bahaya Infeksi Mikroorganisme saat Jajan Sembarangan
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya Paparkan Bahaya Infeksi Mikroorganisme saat Jajan Sembarangan
  • 18 Nov
  • 2022

Ilustrasi gambar (TEMPO)

Dosen UM Surabaya Paparkan Bahaya Infeksi Mikroorganisme saat Jajan Sembarangan

Pola hidup menjadi faktor yang paling berperan dalam menentukan tingkat kesehatan seseorang. Menurut H. L. Bloom ada 4 faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat dengan urutan sebagaimana berikut, yaitu pola hidup, lingkungan, pelayanan kesehatan dan faktor genetik.

Vella Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) UM Surabaya menjelaskan berbagai penyakit dapat menyerang manusia karena perilaku hidup yang kurang sehat dan tidak bertanggung jawab terhadap tubuhnya sendiri.

“Salah satu contoh perilaku hidup kurang sehat adalah sering mengkonsumsi jajan sembarangan. Kebiasaan ini membuat seseorang rentan terserang penyakit, terutama penyakit yang berkaitan dengan gangguan system pencernaan,”jelas Vella Jumat (18/11/22)     

Menurutnya, peningkatan risiko seseorang terinfeksi penyakit melalui perantara konsumsi jajan sembarangan, hal ini dikarenakan jajan sembarangan sering kali mengandung mikroorganisme pathogen.

“Beberapa jenis mikroorganisme pathogen yang bisa ditularkan melalui perantara makanan maupun minuman yang terkontaminasi adalah Bakteri E. coli, Protozoa Entamoeba histolytica, Balantidium coli, serta berbagai spesies Cacing parasite,”imbuh Dia lagi.

Adapun hal yang menyebabkan makanan dapat mengandung mikroorganisme pathogen adalah karena pengolahan makanan yang kurang higenis , misalnya bahan yang digunakan tidak di cuci secara bersih terlebih dahulu sebelum di masak, juru masak kurang menjaga kebersihan diri, penggunaan air mentah, penggunaan peralatan memasak yang kurang bersih, cara mengemasan dan pemasaran makanan yang kurang tertutup.

“Seseorang yang mengkonsumsi makanan maupun minuman yang terkontaminasi oleh Bakteri E. coli dapat menderita diare. Sedangkan kontaminasi Balantidium coli dapat menyebabkan terjadinya infeksi baantidiasis,”tegasnya.

Vella menambahkan parasit entamoeba histolytica yang merupakan protozoa golongan sporozoa ini jika masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan infeksi amoebiasis. Infeksi ini bisa menyerang organ usus atau disebut sebagai infeksi amoebiasis intestinal, dan bisa menyerang organ tubuh di luar usus, yaitu paru-paru, hati, otak serta organ lain atau disebut infeksi amoebiasis ektra-intestinal.

Sementara, seseorang yang tidak sengaja mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi cacing parasite dapat menderita infeksi kecacingan. Infeksi ini bersifat asimtomatis atau tidak menimbulkan gejala.

Adapun gejala yang umum terjadi adalah berupa demam, mual, muntah, sakit perut, diare, anemia, kehilangan nafsu makan sampai terjadinya penurunan berat badan.

“Sehingga jika seseorang yang menderita infeksi kecacingan tidak segera mendapatkan pengobatan atau penanganan dapat menderita gangguan kesehatan yang serius,”pungkas Vella.