Dosen UM Surabaya: Letakkan HP di Samping Kepala saat Tidur Picu Risiko Kanker Otak hingga Obesitas

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya: Letakkan HP di Samping Kepala saat Tidur Picu Risiko Kanker Otak hingga Obesitas
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya: Letakkan HP di Samping Kepala saat Tidur Picu Risiko Kanker Otak hingga Obesitas
  • 01 Agu
  • 2022

Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Dosen UM Surabaya: Letakkan HP di Samping Kepala saat Tidur Picu Risiko Kanker Otak hingga Obesitas

Era milenial saat ini mengharuskan masyarakat untuk mobile dengan cepat baik secara fisik maupun non-fisik. Kehadiran media komunikasi berupa handphone (HP) menjadi suatu kebutuhan untuk memenuhi tuntutan era tersebut.

Banyak masyarakat yang masih meletakkan hp di sekitar bantal di saat tidur. Padahal meletakkan hp disamping kita saat tidur ada banyak buruk yang ditimbulkan.

Dzakiyatul Fahmi Mumtaz Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa paparan radiasi dari HP dapat menyebabkan tumor otak. Menurut Michael Greger (2020) yang dikutip di NutritionFacts bahwa otak manusia memiliki kepekaan terhadap efek radiasi HP.

Fahmi mencontohkan saat pandemic Covid-19 menerpa Indonesia, maka seluruh pelajar di tanah air dikenalkan dengan sistem pembelajaran online atau dikenal dengan istilah “daring” (dalam jaringan) sehingga mulai dari anak sekolah dasar pasti sudah mengenal HP dan mahir menggunakannya.

“Hal ini membuat angka paparan HP pada masyarakat semakin tinggi,”jelas Fahmi Rabu (27/7/22)

Menurutnya penggunaan HP membuat pengguna mengenal fitur teleconference, selain itu juga aplikasi hiburan (seperti game, music digital dan media sosial) yang membuat pengguna berkurang aktifitas fisiknya terutama di lingkungan outdoor sehingga dapat meningkatkan angka kejadian obesitas di masyarakat.

“Menurut penelitian Zhicong Ma et al (2021) pada siswa sekolah menyatakan bahwa prevalensi obesitas lebih tinggi pada siswa laki-laki dibanding perempuan,”imbuhnya lagi.

Ia menjelaskan upaya yang dapat dilakukan sebagai pencegahan pertama adalah pemberlakuan penggunaan gawai terutama bagi siswa sekolah, karena perlu diketahui saat ini sistem pendidikan sudah mengenalkan pembelajaran blended learning dimana pembelajaran sudah mulai dilakukan tatap muka sebagian bahkan ada yang 100% tatap muka dengan frekuensi pembelajaran tatap muka yang dikurangi. Sehingga penggunaan gawai di area Pendidikan dapat berkurang.

Upaya pencegahan kedua adalah adanya kesadaran dari masing-masing pengguna terkait bahaya penggunaan HP terlalu lama, sehingga jika semua elemen masyarakat paham akan bahayanya, maka minimal mereka dapat melindungi orang-orang yang disayang untuk bijak menggunakan HP tersebut.