Dosen UM Surabaya: Ini Dampak Paparan Asap Rokok pada Tumbuh Kembang Anak

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya: Ini Dampak Paparan Asap Rokok pada Tumbuh Kembang Anak
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya: Ini Dampak Paparan Asap Rokok pada Tumbuh Kembang Anak
  • 31 Okt
  • 2023

Ilustrasi perokok. Foto: craigsmith.net

Dosen UM Surabaya: Ini Dampak Paparan Asap Rokok pada Tumbuh Kembang Anak

Paparan asap rokok bukan hanya berdampak buruk bagi perokok aktif saja, namun juga bagi orang disekitarya yang terpapar asap tersebut atau perokok pasif, termasuk anak-anak. 

“Paparan asap rokok dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada anak, karena berdampak pada terjadinya penurunan nafsu makan, gangguan penyerapan nutrisi, infeksi pernapasan, sampai dampak psikologis anak,”ujar Vella Rohmayani Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan UM Surabaya. 

Vella menyebut, terjadinya penurunan nafsu makan akibat paparan asap rokok, disebabkan oleh kadar nikotin yang terkandung pada asap rokok. Nikotin dapat merangsang penurunan nafsu makan pada anak-anak dan mempengaruhi asupan nutrisi, serta tumbuh kembang anak. 

“Selain itu asap rokok juga mengandung karbon monoksida, yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan penyerapan nutrisi dalam tubuh anak. Hal ini dapat mengakibatkan defisiensi gizi,”imbuhnya lagi.  

Ia juga menjelaskan, paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia. 

“Saat anak sakit, akan sulit atau tidak mau makan, karena lidah terasa pahit sehingga asupan nutrisi yang diperlukan selama pemulihan menjadi terhambat,”katanya. 

Vella menegaskan, kebiasaan anggota keluarga merokok di rumah dapat menyebabkan udara di lingkungan rumah menjadi tidak sehat. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya tress psikologis pada anak. Kondisi tress pada anak dapat mengganggu pola makan dan mengurangi nafsu makan.

Paparan asap rokok bisa berdampak serius pada kesehatan anak, karena menyebabkan terjadinya penurunan kualitas gizi anak, yang akhirnya dapat menghambat tumbuh kembang anak.  Oleh karena itu, menjaga anak-anak dari paparan asap rokok pasif menjadi suatu keharusan. 

“Seluruh anggota keluarga di rumah serta masyarakat pada umumnya harus berupaya menciptakan lingkungan bebas asap rokok guna memastikan anak-anak tumbuh dengan sehat dan optimal. Hal ini dilakukan agar generasi mendatang memiliki kesehatan yang lebih baik,”pungkas Vella.