Dosen UM Surabaya: Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Sakit Jantung Dan Stroke

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya: Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Sakit Jantung Dan Stroke
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya: Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Sakit Jantung Dan Stroke
  • 28 Jun
  • 2022

Ilustrasi gambar (Shutterstock)

Dosen UM Surabaya: Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Sakit Jantung Dan Stroke

Kebiasaan duduk dalam jangka waktu yang lama, sering dilakukan oleh orang-orang yang bekerja kantoran. Dibalik nyamannya duduk di kursi selama 6-8 jam, ada bahaya mengintai tubuh yang perlu kita waspadai.

Ira Purnamasari Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan beberapa penyakit serius yang ditimbulkan jika seseorang duduk terlalu lama. Menurut Ira salah satu dampak buruknya adalah risiko penyakit jantung dan stroke.

Menurut Ira, sebagai pekerja kantoran, duduk di kursi dan menghadap komputer merupakan suatu kewajiban, biasanya kegiatan tersebut dibarengi dengan makan cemilan maupun makanan berminyak yang mengandung tinggi kalori.

“Makanan yang mengandung banyak kalori menyebabkan seseorang kelebihan berat badan hingga mengalami obesitas, dimana obesitas sendiri mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes,”jelas Ira Selasa (28/6/22).

Ira menjelaskan kolesterol yang didapatkan dari makanan berminyak yang dikonsumsi selama duduk, yang jumlahnya berlebih akan beredar dalam darah, menumpuk pada dinding pembuluh darah arteri yang lama kelamaan akan menebal dan mengeras sehingga dapat menyumpat aliran darah ke jantung dan otak, sehingga mengakibatkan seseorang menderita jantung koroner dan stroke.

Dampak kedua yakni risiko gangguan peredaran darah. Ira menegaskan terlalu lama duduk menyebabkan gangguan sirkulasi atau peredaran darah salah satunya pada kaki, darah berkumpul di sekitar kaki yang lama kelamaan akan menimbulkan masalah kesehatan seperti varises dan pembengkakan pada pergelangan kaki.

Selain pada kaki, gangguan sirkulasi darah juga terjadi pada otak. Asupan darah yang membawa oksigen yang harusnya didapatkan oleh otak menjadi berkurang. Otak yang kurang menerima oksigen akan mengalami penurunan fungsi dan kemampuan otak, salah satunya yakni kesulitan untuk fokus dan mudah merasa lelah.

Terakhir adalah risiko nyeri punggung. Terlalu lama duduk mengakibatkan adanya tekanan berlebih pada tulang belakang, kondisi ini semakin memburuk jika posisi duduk kita tidak benar.

“Kondisi ini mengakibatkan nyeri punggung bawah berlebih.Untuk mengurangi risiko akibat terlalu lama duduk, kita dapat meluangkan lebih lama waktu untuk melakukan olahraga,”pungkasnya.