Ilustrasi gambar (Shutterstock)
Belakangan banyak kasus kebocoran data yang terjadi di Tanah air. Karena itu penting untuk kita lebih peka dan menjaga data sensitive agar tidak tersebar di internet dan dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Dosen Fakultas Teknik (FT) UM Surabaya Lukman Hakim membagikan 5 tips cara menjaga data sensitive agar tetap aman dan tidak bocor. Apa saja yang harus dilakukan?
Menurut Lukman, pertama yang harus dilakukan adalah tidak menggumbar data pribadi. Ketika seseorang diminta untuk mengisi data pribadi, hindari membagikan data diri secara utuh dan terperinci seperti alamat lengkap, nomor KTP, nomor rekening, nomor kartu kredit, nomor SIM, nomor paspor, hingga nama orang tua asli.
“Kedua hindari buka link atau tautan mencurigakan. Apabila terdapat link atau tautan mencurigakan entah dikirim melalui email maupun media sosial lainnya, jangan langsung dibuka,”tutur Lukman Kamis (8/9/22)
Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kemungkinan phising, penyadapan, scam, penipuan online atau pun sejenisnya.
Ketiga merubah password secara berkala. Untuk menjaga keamanan data agar tetap aman berselancar di internet. Seseorang perlu untuk melakukan langkah-langkah preventif, salah satunya yaitu mengganti kata sandi atau password diberagam akun seperti email, media social dan layanan aplikasi sejenis mobile banking. Gunakan password yang tidak mudah ditebak orang lain dan lakukan secara berkala.
Keempat aktifkan layanan fitur verifikasi dua langkah. Banyak cara untuk menambah keamanan data pribadi supaya lebih optimal, seseorang dapat lakukan verifikasi dua Langkah atau 2FA (Two Factor Authentication).
“Saat ini sebagian besar media sosial memiliki fitur tersebut, dengan mengaktifkan fitur tersebut tingkat keamanan jauh lebih kuat dan meminimalisir risiko peretasan,”imbuhnya.
Kelima perbarui perangkat pribadi. Ketika seseorang sering menggunakan perangkat yang terhubung dengan jaringan internet. seseorang disaranakan untuk selalu memperbarui perangkat komputer ataupun perangkat seluler yang dimiliki.
“Hal ini bertujuan untuk mendapatkan update keamanan yang lebih kuat dan system terbaru. Karena risiko kerentanan perangkat lunak memungkinkan malware menginfeksi perangkat dan mencuri data hingga akun online,”tukasnya.
(0) Komentar