Ilustrasi gambar (Shutterstock)
Tunjangan Hari Raya (THR) merupakan kompensasi yang diberikan selama satu tahun sekali oleh perusahaan kepada karyawannya atas kinerja terbaik yang sudah didedikasikan. Tidak jarang THR disebut sebagai gaji ketiga belas (ke-13) mengingat nominalnya yang sebagian besar dibayarkan setara dengan gaji bulanan para karyawan yang dikeluarkan setahun sekali.
Supaya dana THR tidak habis untuk keperluan konsumtif semata, Dosen Perbankan Syariah UM Surabaya Arin Setyowati membagikan 5 tips mengelola dana THR supaya tidak habis sia-sia.
Pertama, menurut Arin adalah bayarkan 10% zakat dan infaq terlebih dahulu. Arin menyebut, sebelum digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain, maka tunaikan pembayaran zakat di akhir bulan Ramadhan supaya harta kita bersih dan berkah. Mengingat persentase zakat sekitar 2,5% maka sekitar 7,5% bisa digunakan untuk memberikan infaq, salah satunya bisa berupa wakaf tunai secara digital melalui mbanking ataupun langsung ke Nazhir maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) terdekat.
Kedua, gunakan 10%-30% untuk membayar hutang. Mengingat dana THR merupakan dana tambahan yang nominalnya setara gaji satu bulan, maka sangat potesial digunakan untuk membantu membayarkan utang dan cicilan.
“Supaya hutangnya tidak berlarut-larut, sehingga akan meringankan beban keuangan kita di masa mendatang,”ujar Arin Kamis (6/4/23)
Ketiga, gunakan 20% untuk tabungan dan investasi. Minimal 20% dana THR sangat potensial digunakan untuk memulai maupun menambah tabungan. Selain itu, dana THR juga bisa digunakan untuk memulai investasi yang minim risiko, hal ini penting dilakukan terutama bagi pemula. Sehingga di bulan-bulan berikutnya ada alternatif tambahan pemasukan dari hasil investasi.
Keempat, gunakan 40% untuk pengeluaran kebutuhan pokok. Mengingat bahwa peruntukan THR adalah untuk menunjang kebutuhan di hari raya idul fitri, maka tidak dipungkiri jika porsi 40% dapat dioptimalkan untuk membeli kebutuhan pokok hingga keperluan mudik dan lebaran, dengan syarat bahwa tidak berlebihan.
Kelima, sisihkan untuk dana darurat. Hal sepele namun sering dilupakan adalah menyiapkan dana darurat. Hal ini penting, karena kita tidak akan tahu kebutuhan darurat dalam waktu dekat yang akan menimpa kita.
“Ibarat sedia payung sebelum hujan merupakan langkah preventif terbaik supaya keuangan kita aman,”pungkas Arin.
(0) Komentar