Dosen UM Surabaya Bagikan Tips Mengajar Kreatif untuk Guru PAUD

  • Beranda -
  • Artikel -
  • Dosen UM Surabaya Bagikan Tips Mengajar Kreatif untuk Guru PAUD
Gambar Artikel Dosen UM Surabaya Bagikan Tips Mengajar Kreatif untuk Guru PAUD
  • 13 Okt
  • 2022

Ilustrasi gambar (I-Stockphoto)

Dosen UM Surabaya Bagikan Tips Mengajar Kreatif untuk Guru PAUD

Menjadi Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan dituntut untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menciptakan kegiatan belajar dan bermain di sekolah.

Kegiatan yang monoton akan membuat anak mengalami kebosanan dan bahkan stres karena mereka kurang melakukan kegiatan yang eksploratif.

Agus Budiman Dosen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) UM Surabaya membagikan sejumlah tips agar guru PAUD selalu kreatif saat memberikan pembelajaran kepada anak saat di sekolah.

Pertama yang bisa dilakukan adalah aktivitas "Play-Time. Play-time adalah aktivitas yang membebaskan anak-anak yang mereka suka. Ada pun aktivitas yang bisa dipilih anak-anak misalnya bermain balok, bermain boneka, menggambar, mewarnai, membaca buku, dan lainnya.

“Kedua adalah menggunakan media teknologi pembelajaran ramah anak. Sebagai generasi Alpa tentu guru mampu melakukan pendampingan optimal dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran Anak Usia Dini (AUD),”jelas Budi Kamis (13/10/22)

Ia mencontohkan teknologi ramah anak diantaranya video game, VCD Player, televisi, komputer dan kalkulator.

Ketiga, pemberian penghargaan kepada siswa. Hal ini bertujuan agar anak-anak semakin antusias dalam mengikuti setiap aktivitas yang diajarkan oleh gurunya, guru bisa menyiapkan aneka penghargaan.

“Reward atau penghargaan kepada siswa akan meningkatkan kepercayaan diri, menumbuhkan motivasi belajar dan mengembangkan diri,”tutur Budi lagi.

Keempat belajar di luar ruangan. Tidak cukup hanya mengandalkan pembelajaran di dalam kelas, sebagai orang tua ataupun guru PAUD, perlu juga untuk mengajak anak belajar di luar ruangan.

Menurut Budi, selain dapat belajar lebih banyak mengenai lingkungan fisik dan pentingnya kekayaan alam, belajar di ruang terbuka juga akan mendorong siswa semakin kreatif dan aktif belajar.

Kelima memaksimalkan penggunaan alat peraga. Dengan alat peraga, anak-anak tidak hanya belajar dengan melihat, namun juga menyentuh benda nyata.

“Guru harus sering-sering memaksimalkan penggunaan alat peraga di sekolah, hal ini merupakan bagian melatih motorik anak,”tutup Budi.