Ilustrasi gambar mahasiswa UM Surabaya (Dok: Humas)
Sebagai mahasiswa, lulus tepat waktu tentu menjadi hal yang sangat diinginkan. Selain agar bisa menyenangkan orang tua, lulus tepat waktu juga memudahkan seseorang dalam mencari pekerjaan. Namun kenyataannya, lulus tepat waktu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kadang ada beberapa hambatan yang dialami mahasiswa sehingga kuliahnya menjadi lebih panjang dari seharusnya.
Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UM Surabaya Holy Ichda Wahyuni menjelaskan terlalu lama menjalani kuliah bisa menyebabkan pemborosan, baik dari segi waktu maupun biaya kuliah. Tak hanya itu, lulus tidak tepat waktu juga bisa menjadi penyebab masalah kesehatan mental seseorang teganggu.
Dalam keterangan tertulis Holy membagikan lima tips agar mahasiswa lulus tepat waktu. Menurutnya hal pertama yang harus dilakukan adalah komitmen sejak awal saat menjadi mahasiswa.
“Komiten sejak awal saat menjadi mahasiswa baru akan membantu dalam mencapai tujuan. Jika mahasiswa bingung bisa menemui dosen wali untuk sekadar sharing atau meminta saran,”jelas Holy Senin (5/9/22)
Kedua, mahasiswa harus paham akan kewajibannya. Artinya sejak maba mahasiswa harus belajar dan mengembangkan potensi akademik secara seimbang. Seringkali mahasiswa lalai dengan kewajibannya dan lebih berfokus pada kegiatan di luar kuliah seperti UKM dan organisasi sehingga tidak fokus pada tujuan awal.
Ketiga pahami jumlah minimal SKS. Menurut Holy Ketika mahasiswa sudah mengetahui jumlah SKS minimal untuk lulus, mahasiswa akan lebih mudah memahami metode belajar yang tepat untuk menyelesaikan semua SKS yang diambil.
Keempat tentukan topik skripsi sejak awal. Kadang skripsi ini menjadi hambatan para mahasiswa lulus tepat waktu karena topik skripsi yang berulang kali ditolak oleh dosen penguji.
“Kalau biasanya skripsi dimulai pada semester 7 dengan pembekalan penulisan skripsi, mahasiswa bisa start lebih awal dengan menentukan topik penelitian di semester 4 atau 5,”imbuh Holy.
Menurut Holy agar mahasiswa tidak kesulitan saat mengerjakan dan tetap merasa enjoy, mahasiswa bisa memilih topik penelitian yang paling disukai dan dikuasai, hal ini tentu akan mempermudah mahasiswa dan tidak mudah membuat stress.
Kelima bangun komunikasi positif dengan dosen pembimbing. Hubungan dan komunikai yang baik dengan dosen pembimbing skripsi merupakan sesuatu yang penting dilakukan oleh mahasiswa karena hal ini akan mempermudah saat berdiskusi.
“Kalau kita punya hubungan baik dengan dosen pembimbing, mahasiswa tidak akan sungkan untuk mengajak berdiskusi atau bertanya tentang kesulitan dan kendala yang dialami. Proses ini akan mempermudah saat menyelesaikan skripsi,”tutp Holy.
(0) Komentar